SORONG,sorongraya.co-Sebanyak 14 Mahasiswa dari Program Studi (Prodi) Agroteknologi Fakultas Pertanian (Faperta) Unamin Sorong dan STIE Bukit Zaitun Sorong panen padi bersama.
Panen padi yang berlangsung di Kelurahan Klauru, Distrik Mariat, Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat Daya, Senin, 15 April 2024 tersebut dihadiri Wakil Rektor Unamin Sorong Dr. (cand) H. Kamaluddin, Babinsa Klauru Suyanto, PPPL setempat Kiky serta dosen pembimbing lapangan Ajang Maruapey serta Nurlela dan Stely Macpal.
Wakil Rektor Unamin Sorong Dr. (cand) Kamaluddin dalam arahannya menyampaikan kita sudah hadir di tempat ini, Insya Allah sebentar lagi kita akan melaksanakan panen padi yang telah ditanam oleh peneliti dari Universitas Muhammadiyah Sorong dan juga dari STIE Bukit Zaitun.
” Mudah-mudahan dari hasil panen ini bisa menghasilkan hasil yang luar biasa dan bisa dikembangkan untuk masa depan. Produksinya bisa di jual ke masyarakat,” kata Kamaluddin.
Kamaluddin menambahkan, semoga dari hasil panen ini mendapatkan bantuan dan support dari pemerintah Kabupaten Sorong.
Ia pun menyarankan kepada peneliti Ajang Maruapey rutin mendampingi petani.
” Tularkan ilmu yang di dapat sesuai bidang yang ditekuni sehingga bermanfaat bagi petani untuk kemajuan dan peningkatan kesejahteraan dan ekonomi keluarga,” ujarnya.
Di tempat yang sama Suyanto selaku Babinsa Kelurahan Klauru memberi apresiasi kepada Universitas Muhammadiyah Sorong dan STIE Bukit Zaitun karena sudah mengabdikan diri membantu bapak Darto selaku petani padi dalam memanen hasil padi.
Diakui Suyanto bahwa hasil dari padi yang di tanam bersama bapak dosen Ajang Maruapey cukup banyak jenis varietasnya.
” Kami mengucapkan terima kasih atas dukungannya dalam melakukan pengujian berupa demplot padi ini untuk mendukung ketahanan pangan di Kabupaten Sorong,” tuturnya.
Suyanto mengingatkan, sebagai babinsa dirinya hanya sebagai pendamping para petani.
Selaku pemilik lahan Sudarto berterim kasih karena telah dibantu adik-adik mahasiswa dari Unamin san STIE Bukit Zaitun Sorong yang telah membantu panen padi.
” Alhamdulillah hasilnya bisa tercapai dan bisa dikatakan berhasil. Sekali lagi saya dan keluraga bersyukur atas bantuan dan kontirbusinya,” ujarnya.
Sementara peneliti Unamin Sorong Ajang Maruapey menyebut bahwa Kabupaten Sorong memiliki potensi SDA yang cukup menjanjikan, salah satunya lahan sawah. Namun, banyak yang tidak terpakai,
Oleh karena itu, lanjut Ajang, lahan yang ada sekarang terpakai yang dimiliki oleh beberapa petani dalam rangka budidaya tanaman padi untuk memenuhi ketahanan pangan khususnya di kabupaten Sorong.
Dia mengingatkan, saat ini tantangan dalam meningkatkan prouduksi padi sangat nyata akibat perubhan iklim serta serangan berbagai Organisme Penggangu Tanaman (OPT).
Selaku akademisi dan peneliti dari Unamin Sorong, dirinya berinsiatif berkerja sama melalui kegiatan penelitian dan pengabdian dalam rangka membantu petani memberikan pembinaan dan pemberdayaan untuk selalu meningkatkan kualitas produksi tanaman padi.
” Melalui penggunaan bibit unggul baru yang adaptif tahan terhadap berbagai cengkraman biotik dan abiotik,” kata Ajang.
Ajang lantas mengungkapkan, sampai saat ini Badan Standarisasi Instrument Pertaniajn (BSIP) telah melepas lebih dari 300 varietas padi unggul baru (VUB).
Beberapa varietas padi unggul yang kami peroleh dari Badan Riset dan Inovasi Nasioanl (BRIN) seperti Inpari 10, Inpari 13, Ciherang dan Situ Bagendit beserta 6 genotipe padi atau galur-galur harapan padi unggul baru sebagai pembanding yang kami uji pada 20 Januari lalu hingga hari ini tepatnya hampir 90 hari memasuki usia panen
Namun, sebelum panen, dirinya bersama mahasiswa melakukan ubinan untuk mengetahui dan memperkirakan hasil produksi padi melalui penentuan titik sampel berupa petak berbentuk bujur sankar ukuran 2,5 m x 2,5 m. Hasil ubinan dikali luasan per hektar dibagi luas ubinan sehingga diperoleh produksi ton/ha.
Tujuan pengubinan lanjut Ajang, agar mahasiswa tahu bagaimana mengetahui produksi dan produktivitas tanaman pangan dalam luas lahan tertentu.
” Mudah-mudahan dengan hasil pengujian calon varietas baru ini bisa dapat memberikan kemudahan buat petani untuk dapat mengakses dan menanamnya sesuai kondisi spesifik lokasi untuk meningkatkan produktivitas,” harapnya.
Ajang memastikan kalau poduksi sudah meningkat maka ekonomi dan kesejahteraan petani dengan sendirinya meningkat.
Dia berharap, pemda mapun stakeholder selalu memberikan suppport sehingga program pemerintah untuk mencapai swasembada beras dapat terwujud secara berkelanjutan di kabupaten Sorong.
Di sisi lain, Kepala Prodi Ekbang STIE Bukit Zaitun Nurlela menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan panen padi yang melibatkan mahasiswa dari dua perguruan tinggi.
” Kami sebagai dosen STIE Bukit Zaitun melihat kegiatan ini merupakan pengabdian masyrakat, yang mana kalau berbicara tentang produksi padi tidak lepas dari faktor yang memengaruhi produksi padi tersebut,” ujarnya.
Nurlela berharap, dengan peningkatan produksi yang baik dapat meningkatkan produktifitas dari hasil yang ditanam oleh petani.