SORONG,sorongraya.co- Sedikitnya 15 mahasiswa dari Program Studi (Prodi) Agroteknologi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sorong (UMS) yang terdiri dari semester 2 dan 4 melaksanakan kegiatan penyuluhan budidaya pertanian berbasis organik.
Kegiatan tersebut berlangsung di sekretariat Kelompok Tani Margo Tani RT 01/RW/10 Kelurahan Malasom, Distrik Aimas, Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat, Sabtu, 04 Juni 2022.
Kedatangan rombangan mahasiswa dari Prodi Agroteknologi Pertanian Fakultas Pertanian UMS mendapat sambutan langsung dari Lurah Malasom, Akmadi dan Ketua Kelompok Tani (Poktan) Margotani, Syamsudin beserta anggotanya dalam suasana penuh keakraban. Menariknya lagi, hadir pula Ketua Prodi Ekbang STIE Bukit Zaitun Sorong, Nurlela beserta 8 orang mahasiswa bimbingannya.
Dalam sambutannya, Lurah Malasom, Akhmadi menyampaikan, saat ini di kelurahan Malasom terdapat 23 kelompok tani di banding kelurahan lainnya, dengan lahan budidaya untuk ditanami tanaman palawija jenis sayur-sayuran sekatar 30-40 % yang menjadi target percontohan kebun palawija,
Akhmadi berharap, kerja sama antara pihak kampus dengan pemerintah daerah khususnya dinas terkait dan pihak kelurahan dalam rangka melakukan riset guna menetapkan komoditas unggulan sebagai basis Ketahanan Pangan dan Agrowisata di Kabupatan Sorong.
Dalam praktiknya petani dapat lebih arif dan bijak menggunakan pupuk dan pestisida untuk menyuburkan tanaman tidak secara berlebihan.
Hal ini dikarenakan dapat menimbulkan dampak negatif. Bukan saja menimbulkan pencemaran tanah dan air, tingkat produktivitas lahan pertanian pun akan menurun.
Di samping itu, penggunaan pupuk yang berlebihan dapat menimbulkan residual effect terhadap kesehatan manusia.
” Untuk itu, solusi yang paling tepat adalah back to nature,” ujar dosen fakultas pertanian universitas UMS, Ajang Maruapey.
Ajang menambahkan, melalui konsep pertanian berkelanjutan, Selamatkan Alam Kembali ke Alam (SAKA).
” Beralih dari pertanian konvensional ke pertanian organik yang kaya akan sumberdaya hayati (bokasih) berupa kompos, pupuk kandang, pupuk hijau serta limbah pertanian lainnya untuk meningkatkan produksi tanaman palawija dan pangan lainnya secara berkelanjutan yang didasarkan pada prinsip ekologis, kesehatan, keadlian dan perlindungan,” kata alumnus program doktoral Unpad Bandung.
Sementara itu, di akhir kegiatan Ketua Kelompok Tani Margotani, Syamsudin berharap, kegiatan penyuluhan seperti ini kalau bisa dilaksanakan setiap bulan sesuai agenda kelompok tani.
Menuruntnya, kegiatan ini sangat bermanfaat sekali bagi kami. Selain mendapat pencerahan juga mengingatkan petani akan pentingya bercocok tanam secara organik.
Hal yang sama pun diungkapkan mahasiswa semester 2 prodi agroteknologi pertanian UMS, Sulaiman Lisaholit.
Menurutnya, kegiatan ini merupakan momen penting bagi saya untuk dapat berinteraksi langsung dengan petani, sehingga saya bisa mendapat pengalaman dan ilmu tambahan untuk melengkapi teori yang di dapat di melas.
Berbeda dengan yang disampaikan Wahyu Ridin. mahasiswa semester 4 fakultas pertanian UMS. Petani sekarang ini terutama petani tua kemapuan bertani sudah tidak seperti dulu sehingga saya usul kalau bisa kegiatan pengabdian seperti ini bisa dil lakukan di tempat lain juga untuk mendorong generasi muda menjadi petani (petani milenial), untuk tetap melanjutkan profesi orang tuanya.
” Ini merupakan cara terbaik untuk mempromosikan fakultas pertanian universitas muhammadiyah Sorong kepada masyarakat luas,” ujarnya.