SORONG,sorongraya.co- Guna mempererat tali silaturahmi antara warga Nahdlatul Ulama (NU) dengan masyarakat, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota mengadakan lomba gerak jalan dalam rangka peringatan Satu Abad NU.
Selain itu, kami juga mengadakan Tabligh Akbar dan Istighosah dalam rangka tahun. Tujuannya hanya untuk menjaga persatuan dan kesatuan agar tetap terjaga dengan baik,” kata Ketua PC NU Kota Sorong, Mulyono, Minggu, 19 Februari 2023.
Mulyono menambahkan, Tabligh Akbar ini juga dimaksudkan untuk membuka sekat-sekat antara masyarakat dengan warga Nahdiyin. Artinya, NU terbuka bagi siapa saja.
” Kegiatan ini terbuka bagi siapa saja termasuk bagi warga yang non muslim,” ujar Mulyono.
Mulyono mencontohkan, lomba gerak jalan yang kami lakukan. Bayangkan apabila diikuti oleh seluruh pedagang, masyarakat bisa membaur itulah NU.
” Kita berharap NU bisa membaur dengan masyarakat sehingga segala sesuatunya berjalan dengan baik,” kata Mulyono.
Lebih lanjut dikatakannya, antusiasme warga sangat luar biasa saat mengikuti lomba gerak jalan. Buktinya, warga yang berusia 65 tahun saja bersemangat.
” Ini menunjukan bahwa semangat yang luar biasa dapat mengalahkan sekat-sekat perbedaan,” ujarnya.
Mulyono pun berpesan, warga Nardiyin tetap isthiqomah dalam beribadah dan melaksanakan ibadah dengan baik.
” Jika ibadahnya baik sudah pasti ke masyarakatnya juga akan baik,” tuturnya.
Begitu juga dengan urusan ke masyarakat dan kebangsaan haruslah berjalan baik. Percuma jika urusan agama baik, namun ke masyarakatnya tidak bagus, semuanya akan tergerus. Dengan sendirinya kita akan tereliminir.
” Kegiatan tabligh akbar dan istighosah ini membuktikan bahwa kita semua yang hadir dari berbagai latar belakang rukun,” kata Mulyono.
” Silahkan berbeda tapi menyangkut urusan kebangsaan kita tetap satu,” tambahnya.
Diakui oleh Mulyono bahwa sejak pandemi Covid-19 NU telah berbuat banyak membantu pemerintah Papua Barat menyalurkan bantuan kepada masyarakat. Mulai dari Pulau Raam hingga Pulau Sop.
” Bantuan itu untuk warga yang muslim, brlum yang non muslim. Yang jelas semuanya bergerak membantu sesama,” tegasnya.
Kegiatan lainnya yang tak kalah penting, lanjut Mulyono, silaturahmi dari mesjid ke mesjid. Tujuannya, jika kedepannya terjadi apa-apa bisa mengambil langkah berkomunikasi dengan ormas, tidak melangkah sendirian.