FAK-FAK,sorongraya.co- PT Pupuk Indonesia (Pupuk Indonesia) melalui anak perusahaan mereka PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) menggelar seremoni peletakan batu pertama Kawasan Industri Terpadu Fakfak, Papua Barat.
Proyek Strategis Nasional (PSN) ini merupakan bukti nyata upaya pemerintah dan komitmen Pupuk Indonesia bersama Pupuk Kaltim dalam mendukung produktivitas pertanian dan menjaga ketahanan pangan nasional.
Dalam acara yang dihadiri Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, Menteri Sekretariat Negara Indonesia Pratikno, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia Arifin Tasrif, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia, Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi serta Direktur utama Pupuk Kaltim Budi Wahju Soesilo, Rahmad Pribadi mengatakan bahwa Kawasan Industri Terpadu Fakfak ini merupakan Kawasan Industri Pupuk ke-6 yang ada di Indonesia dan merupakan yang pertama dibangun dalam 40 tahun terakhir.
“Kami mengerti bahwa Kawasan Industri Terpadu Papua Barat ini merupakan bagian penting dalam mewujudkan ekosistem pertanian yang berkelanjutan di seluruh Indonesia, khususnya di Indonesia bagian Timur. Kami optimis, keberadaan pabrik pupuk ini akan mendukung swasembada pangan dan mendukung petani untuk makmur bersama Indonesia,” ujar Rahmad.
Dengan nilai investasi lebih dari USD 1 miliar untuk proyek ini, nantinya diharapkan kapasitas produksi pabrik baru per tahunnya bisa mencapai 1,15 juta ton untuk pupuk urea dan 825 ribu ton untuk amonia. Proyek ini menyasar pemenuhan sekitar 70 hingga 80 persen atau sekitar 4,5 hingga 5 juta ton kebutuhan nasional ketika sudah beroperasi penuh di 2028.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo menekankan bahwa pembangunan industri pupuk di wilayah Papua merupakan bagian dari strategi Indonesia dalam menegakkan kedaulatan pangan.
“Dalam proses tersebut, pupuk memiliki peran yang sangat penting. Sering ini dikeluhkan kalau saya ke desa, ke sawah, yang dikeluhkan oleh para petani pupuk, kelangkaan pupuk, ini yang harus kita segera selesaikan. Saya kira ini kesempatan yang baik bagi SDM-SDM muda di tanah Papua untuk ikut membangun industri pupuknya sendiri,” tuturnya.
Pupuk Kaltim telah berkoordinasi dan berkomunikasi dengan masyarakat sekitar dengan mengadakan rangkaian upacara tradisional yang seturut dengan adat setempat. Gelaran Prosesi Adat ini merupakan manifestasi penghargaan Pupuk Kaltim terhadap hak-hak masyarakat hukum adat, sekaligus merupakan kesempatan untuk mendapatkan masukan dan dukungan kuat untuk pengembangan Kawasan Industri Terpadu di Papua Barat.
Tak hanya bersinergi dengan masyarakat, dalam memulai rancangan proyek pabrik baru ini, Pupuk Kaltim selaku pelaksana mandat berkomitmen untuk disiplin dalam penerapan prinsip ESG dengan menjaga kualitas lingkungan sekitar, sekaligus memberdayakan dan mendukung pengembangan komunitas.
Sejumlah fasilitas dan infrastruktur pun disiapkan untuk memulai proses pembangunan Kawasan Industri Terpadu di Fakfak, Papua Barat ini. Sebelumnya, Pupuk Kaltim telah memastikan pasokan gas yang stabil dan telah resmi menandatangani Perjanjian Jual Beli Gas Bumi (PJBG) dengan Genting Oil Kasuri Pte. Ltd.
Diharapkan, proyek PSN ini bisa rampung dan akan mulai beroperasi tepat di hari ulang tahun Pupuk Kaltim yang ke-50 di 2027 mendatang.
“Kami sudah mempersiapkan pembangunan proyek ini dengan upaya terbaik. Mulai dari pendanaan hingga rancangan operasional nantinya. Semoga upaya dan niat yang baik dari Pupuk Kaltim dengan dukungan Pupuk Indonesia dan pemerintah tentunya, bisa membawa keberkahan dan kelancaran selama proses pembangunan, Agar cita-cita kita bersama untuk menyokong ketahanan pangan nasional lewat pabrik ini bisa terwujud di 2027 mendatang,” tutup Soesilo.