KENDARI, sorongraya.co – Badan Pengawas Pemilu (BAWASLU) RI mengumpulkan sedikitnya 90 daerah Kota/Kabupaten dari enam Provinsi di Kendari untuk mengikuti Sosialisasi Sistem Pengendalian Intern pemerintah (SPIP) pada Jumat 25 Januari 2019 di Claro Hotel, Kendari, Sulawesi Tenggara.
Ketua Panitia Sosialisasi SPIP, Ferdinand Sirait mengatakan kegiatan tersebut bertujuan agar seluruh Komisioner Bawaslu di daerah masing-masing dapat mengetahui sistem pengelolaan keuangan negara.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh salah satu Komisioner Bawaslu RI, Kordinator Devisi Pengawasan dan Sosialisasi, Afifudin. Sekretaris Jendral Bawaslu RI, Gunawan Suswantoro. Wakil Komisi II DPR RI, Ninghayatul Mahiro serta Kepala Sekretariat dari enam provinsi.
Keenam Provinsi tersebut adalah Provinsi Sulawei Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Provinsi Maluku dan Provinsi Papua Barat.
Peserta yang terdiri dari dua orang komisioner bawaslu, koordinator sekretariat dan bendahara bawaslu kota/kabupaten ini disuguhkan sejumlah materi yang disiapkan panitia, diantaranya Pengendalian Internal (SPIP), Kelemahan Sistem Pengendalian dan Rekomendasi Perbaikan Bawaslu, Sosialisasi Pengendalian Grativikasimm WBS, Sosialisasi LHKPN dan LHKASN, Pengendalian Manajemenlt SDM di Lingkungan Bawaslu, Pengendalian Perencanaan Progran dan Penganggaran serta Pengendalian Pelaksana Anggaran dan Pelaporan Keuangan Bawaslu.
Sekjend Bawaslu RI, Gunawan Suswantoro mengatakan selama tiga tahun berturut-turut, Bawaslu RI mendapat predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI.
Ditahun 2019 ini, lanjut Gunawan, Bawaslu mendapat anggaran sebesar Rp 8,6 Triliun dari Komisi II DPR RI “Ini suatu yang luar biasa, kita (Bawaslu) selalu diingatkan oleh Komisi II DPR RI, ingat pergunakannlah dengan baik,” tutur Gunawan dalam sambutannya.
Dengan pengelolaan anggaran sebesar itu, Gunawan mengaku optimis jika kedepannya Bawaslu kembali mendapatkan predikat WTP yang keempat kalinya.
Sementara itu, Koordinator Devisi Pegawasan dan Sosialisasi, Bawaslu RI, Afifudin mengatakan saat ini Bawaslu mempunyai tantangan untuk melaksanakan Pemilu pada 17 april mendatang, apapun yang terjadi setiap tahapan harus dilaksanakan dengan baik.
“Pemilu itu tidak bisa seperti kita melakukan seminar, MC ga bisa ikut kita tunda dulu, artisnya ga bisa hadir kita tunda, pembicaranya ga ada kita tunda. Pemilu tidak seperti itu, jadi pemilu tetap dilaksanakan tanggal 17 April,” tutur Afifudin.
Dia berharap seluruh anggota Bawaslu di daerah dapat melakukan tugas dengan baik. (red)