SORONG, sorongraya.co-Penyaluran Beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) secara serentak se-Tanah Papua resmi dilakukan, kegiatan utama dipusatkan di Provinsi Papua, sementara untuk wilayah Provinsi Papua Barat Daya pelaksanaannya berlangsung secara dalam jaringan (daring) dari Gudang Bulog Sorong. Selasa (09/12/2025).
Kapolda Papua Barat Daya Brigjen Pol. Gatot Haribowo usai mengikuti daring bersama Menteri Pertanian dan Kapolri, secara simbolis melepas 57 ton beras SPHP.
Adapun penyaluran 57 ton di beberapa wilayah yakni Kabupaten Sorong 13 ton, Kota Sorong 22 ton, Kabupaten Tambrauw 3 ton, Kabupaten Raja Ampat 10 ton, Kabupaten Sorong Selatan 7 ton, dan Kabupaten Maybrat 2 ton.
“Kami berharap distribusi ini berjalan lancar hingga ke tujuan. Stok di gudang Perum Bulog saat ini sekitar 4.000 ton, cukup untuk kebutuhan menjelang Natal dan Tahun Baru,” ujar Brigjen Gatot.

Ia menambahkan bahwa proses distribusi dilakukan serentak hari ini dan paling lambat tiba di lokasi tujuan besok.
“Tidak ada pengamanan tambahan khusus, namun personel kepolisian tetap melakukan monitoring. Kami juga menyiapkan personel bila sewaktu-waktu diperlukan,”jelasnya.
Kapolda mengungkapkan bahwa target penyaluran SPHP untuk Papua Barat Daya selama November hingga Desember adalah 424 ton, dan hingga kini sudah tersalurkan sekitar 193 ton.
“Sisa target akan kami maksimalkan hingga akhir tahun,”katanya.
Terkait harga, Kapolda menegaskan bahwa Harga Eceran Tertinggi (HET) zona 3, termasuk Papua, ditetapkan Rp 67.500 per kilogram, Penjualan di bawah HET diperbolehkan untuk meringankan masyarakat.
“Stok cukup untuk 2–3 bulan ke depan. Silakan masyarakat memanfaatkan kesempatan ini,”ujarnya.
Pimpinan Cabang Bulog Sorong, Riyadi Muslim, menegaskan bahwa HET zona 3 memang berada di angka Rp 67.500.
“Penjualan boleh di bawah HET. Itu justru membantu masyarakat,” katanya.
Riyadi menyebutkan bahwa stok beras SPHP di gudang saat ini mencapai sekitar 4.000 ton, terdiri dari 3.000 ton di gudang pusat dan 1.000 ton untuk wilayah selatan.
“Insya-Allah stok cukup untuk kebutuhan tiga bulan ke depan,”ujarnya.
Beras SPHP saat ini tersedia di berbagai kanal penjualan, mulai dari ritel modern seperti, toko-toko seperti Saga dan Ramayana, hingga pasar rakyat dan outlet resmi SPHP.
Dalam hal distribusi, truk-truk pengiriman langsung menuju pasar atau outlet di daerah, termasuk Pasar Boswesen, Pasar Remu, Aimas, hingga distrik Sausapor. “Di Sausapor, barang ditampung di Polsek sebelum diteruskan,” jelasnya.
Riyadi memastikan bahwa hasil pemantauan rutin bersama Satgas Pangan tidak menemukan adanya penjualan beras SPHP di atas HET.
“Bahkan banyak yang menjual lebih murah, seperti di Pasar Warmon Aimas ada yang Rp 65.000 bahkan Rp 63.000,”katanya.
Terkait kualitas, ia menjelaskan bahwa beras SPHP termasuk kategori beras medium dengan karakter agak perah.
“Sebagian ibu rumah tangga mencampur beras medium dengan jenis lain untuk mendapatkan tekstur sesuai selera,” tambahnya.
















