SORONG,sorongraya.co – Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Kelas A Sorong mencatat 32 kasus kecelakaan di wilayah kerjanya sepanjang tahun 2024.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 26 korban dinyatakan hilang, sementara korban selamat tercatat sebanyak 77 orang, dan 7 orang meninggal dunia. Hal ini disampaikan oleh Kepala Basarnas Sorong, Monce Brury, dalam konferensi pers di Vega Prime Hotel, Sorong, Senin (13/01/2025).
“Selama periode 1 Januari hingga 30 Desember 2024, kami menangani 32 kasus kecelakaan dengan total korban 110 orang. Dari jumlah tersebut, 26 orang dinyatakan hilang karena pencarian tidak membuahkan hasil,” ungkap Monce Brury.
Ia menjelaskan, kendala utama dalam operasi pencarian dan pertolongan adalah faktor cuaca, keterlambatan laporan kejadian, serta lokasi yang tidak diketahui secara pasti.
“Apalagi jika insiden terjadi di laut, lokasi pencarian sering berubah-ubah, sehingga menyulitkan tim untuk melakukan pencarian secara efektif,” tambahnya.
Dari total kasus tersebut, kecelakaan paling banyak terjadi di perairan Raja Ampat, khususnya di wilayah Misool, Tambrauw, dan sekitarnya. Perairan Raja Ampat menjadi titik rawan utama karena arus pelayaran yang padat dan kondisi geografis yang menantang.
Monce Brury juga menyampaikan harapannya untuk menambah personel pada tahun 2025. Saat ini, Kantor SAR Sorong hanya memiliki 65 personel yang dirasa masih sangat minim mengingat wilayah kerja yang luas mencakup Papua Barat Daya hingga Papua Barat.
“Kendati demikian, kami tetap melaksanakan tugas dengan baik dan rutin mengadakan pelatihan potensi untuk meningkatkan kemampuan operasi SAR,” ujarnya.
Berdasarkan data, jumlah kasus kecelakaan pada tahun 2024 mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya yang mencatatkan 18 kasus. Namun, jumlah korban mengalami penurunan, dari 132 orang pada tahun 2023 menjadi 110 orang di tahun 2024.
“Untuk ke depannya, fokus pencarian akan diarahkan ke wilayah Misool karena menjadi area strategis yang menghubungkan Sorong Selatan, Fakfak, hingga perairan Seram dan Banda,” tutupnya,
Basarnas Sorong berharap dapat terus meningkatkan kesiapan dan respons dalam menghadapi berbagai insiden, terutama di perairan yang menjadi lokasi paling dominan terjadinya kecelakaan.