SORONG, sorongraya.co – Setelah kebijakan pelarangan warga negara asing dikeluarkan Wali Kota Sorong, enam warga negara Malaysia yang sebelumnya menginap di salah satu pondok pesantren di Kota Sorong, Rabu pagi 18 Maret 2020 terpaksa dipulangkan ke negara asalnya oleh Satgas Kesiapsiagaan Pengendalian Novel Corona Virus Disease (COVID-19).
Keenam warga Malaysia selanjutnya diterbangkan menggunakan pesawat komersil Air Asia dari Bandara DEO Sorong menuju Soekarno Hatta, dan selanjutnya menuju negara asal mereka Malaysia.
Data yang dihimpun sorongraya.co, enam warga negara Malaysia tersebut terlebih dahulu menjalani serangkai pemeriksaan kesehatan di ruang isolasi Bandara DEO Kota Sorong.
Kepada awak media, salah satu petugas kesehatan pelabuhan, yang enggan disebutkan namanya mengatakan, mereka kami periksa suhu tubuh, dan beberapa pemeriksaan lainnya, sebelum berangkat, mengingat keenam WNA Malaysia tersebut masih dalam status Orang dalam pengawasan. Dari pemeriksaan, kondisi mereka sehat,dan kami berikan Kartu Kewaspadaan kesehatan. Mereka berangkat menuju Malaysia melalui Bandara Seokarno Hatta dan setelah transit 4 jam, kemudian mereka melanjutkan perjalanan ke negara asalnya.
Sebelumnya, Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Kota Sorong, Hermanus Kalasuat menyatakan, enam warga Malaysia yang datang mengikuti kegiatan keagamaan di salah satu pondok pesantren di Kota Sorong, kondisi kesehatannya normal.
Mereka telah menjalani pemeriksaan setibanya di Bandara Soekarno Hatta, dan telah dinyatakan sehat. Meski demikian, kami bersama dengan rekan-rekan KKP juga telah melakukan pemeriksaan, hasilnya pun menyatakan mereka sehat.
Hanya saja untuk mengantisipasi terjadi sesuatu yang tidak kiita inginkan, telah dikoordinasikan dengan pengurus pondok pesantren agar keenam warga Malaysia, yang bari tiba pada Jumat pagi ini nantinya akan dipulangkan,” kata Hermanus.
Hermanus menambahkan, kehadiran mereka di Kota Sorong ini bukan karena terpapar atau terinfeksi virus korona. Kita sudah lakukan pemantauan, pengambilan data serta pemeriksaan kesehatan didapatkan bahwa kondisi suhu tubuh mereka tidak di atas 38 derajad celcius.
Terkait pemulangan enam warga Malaysia ini akan kita diskusikan dan dikoordinasikan dengan pengurus pondok pesantren. Yang jelas bukan dideportasi melainkan dipulangkan.
Selama keenam warga Malaysia masih disini, kita akan terus melakukan pemantauan. Jika nantinya ditemukan kita akan ambil tindakan selanjutnya, mengingat prosedur tetap mengharuskan demikian,” kata Hermanus.
Karantina tidak kita lakukan karena memang mereka kondisi kesehatannya normal. Yang terjadi adalah isolasi mandiri, menjaga agar tidak terjadi kontak dengan orang lain. Ini dilakukan untuk menjaga agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Mengenai informasi bahwa sebelumnya ada warga Malaysia yang kembali ke negaranya terinfeksi virus korona, disanggah oleh Hermanus. Menurutnya, sejauh ini saya tidak mengetahui informasi tersebut,” ujarnya. [jun]