SORONG, Sorongraya.co– Pasar Sentral Remu Kota Sorong, yang terletak di Kelurahan Sorong Manoi, Kecamatan Remu Selatan, tampak sepi pengunjung selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025. Hingga Kamis (26/12/2024), aktivitas di pasar ini belum menunjukkan lonjakan yang signifikan.
Sebagian besar toko di Pasar Sentral Remu tutup, dan hanya sedikit yang buka, termasuk toko-toko yang menjual kain, pakaian, sandal, dan sepatu. Namun, meskipun memberikan potongan harga hingga 75 persen, suasana pasar tetap lengang dari pembeli.
Beberapa pengunjung yang datang lebih banyak sekadar berjalan melewati deretan toko tanpa membeli barang. Norma, warga Kompleks Pondok Sigeri, mengungkapkan kekecewaannya. “Saya sengaja datang dari rumah ke sini, pikir saya toko-toko tetap buka seperti biasa,” ujarnya.
Meski demikian, sejumlah pedagang kecil tetap berjualan di pelataran pasar. Mereka menjajakan bumbu dapur, sayuran, pakaian, tas, hingga aksesoris dan kosmetik.
Semangat mereka untuk mencari rezeki tetap membara, seperti yang diungkapkan Hasan, seorang pedagang sandal dan sepatu.
“Tetap jualan, biar yang Natalan saja yang libur. Saya harus cari nafkah untuk kebutuhan sehari-hari,” tuturnya.
Pasar Sentral Remu juga masih berupaya pulih dari musibah kebakaran besar pada September 2024 yang menghanguskan sekitar 500 lapak pedagang. Perjuangan untuk mengembalikan denyut ekonomi di pasar ini menjadi bukti ketangguhan pedagang tradisional di tengah berbagai tantangan, termasuk persaingan dengan sistem belanja online dan modernisasi.
Di tengah perubahan zaman, Pasar Sentral Remu tetap menjadi simbol ekonomi kerakyatan yang vital bagi masyarakat Kota Sorong. Ketangguhan para pedagangnya menjadi potret perjuangan untuk tetap bertahan dan melayani kebutuhan masyarakat.