SORONG. sorongraya.co – Kematian Natalia Samangun (17) pada Minggu lalu, dengan cara menggantung diri di kamar tidurnya meninggalkan sejuta kenangan bagi keluarga yang mencintainya. Tak satu pun yang mengetahui apa penyebab wanita itu nekat menghabisi nyawanya sendiri.
“Sampai sekarang kita merasa bingung, kita tidak tau kenapa dia sampai nekat gantung diri, dalam keluarga kita tidak ada masalah apa pun,” tutur Richardo Wee, salah satu keluarga yang berhasil ditemui sorongraya.co di rumah duka. Senin, 25 September 2017.
Sebelum melakukan aksi nekatnya itu, Natalia bersama saudaranya bernyanyi (karaoke-red) sebuah lagu yang menggambarkan isi hatinya, bahkan Natalia sempat mengirim pesan kepada suaminya untuk memanjatkan doa penyerahan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
“Dia masuk kamar sambil menelpon, tapi sebelum itu kita karaoke di rumah sebalah dengan saudara-saudaranya, dia menyanyi lagu Ambon ‘Kalau ada yang mo maso minta nyong terima saja jang ale pikir beta lae’, kemudian dia SMS dan tulis di status Face Book kepada suaminya untuk memberikan doa persembahan, padahal doa itu untuk orang mati,” tutur Richardo.
Emas yang hilang..
Tak ada tanda-tanda aneh yang didapati oleh keluarga, namun sehari sebelum peristiwa tersebut, ibu kandung Natalia bermimpi tentang emas yang hilang. Berdasarkan cerita Richardo, dalam mimpi sang ibu berjalan bersama Natalia, kemudian ibunya meminta Natalia untuk memegang keranjang belanjaan.
Saat berjalan, Natalia kemudian meyerahkan keranjang tersebut kepada seorang lelaki yang tak diketahuinya, ibunya kemudian bertanya kepada Natalia, dimana mama pu keranjang belanjaan, kata Natalia dalam mimpi, dia berikan kepada Om (panggilan untuk lelaki).
Akhirnya ibu Natalia mencari sosok Om tersebut, setelah mendapatkan om, ibunya kembali bertanya, dimana keranjang belanjaan yang dititipkan anak saya, kata Om, tadi disini, tapi seorang lelaki lain sudah datang dan mengambil keranjang milik ibu, akhirnya si ibu berkata, yah, di dalam keranjang itu ada saya punya emas.
“Ibunya bermimpi kalau emasnya hilang, kita biasa kalau mimpi emas itu ibarat sesuatu yang berharga, anak misalnya, apalagi sampai hilang,” tutur Ricahardo.
Di keluarga Natalia dikenal sebagai wanita yang baik hati, penyabar, penyanyang bahkan selalu berbagi bersama. Natalia meninggalkan seorang anak lelaki berusia dua tahun dan seorang suami yang berada di Fakfak.
Kapolsek Sorong Barat, AKP Junaidi A Weken mengaku jika kematian Natalia murni gantung diri, hingga kini pihaknya tak mengetahui apa motif dibalik peristiwa itu. Berdasarkan informasi yang diterimanya sebelum melakukan aksi nekatnya itu, Natalia sempat menerima telepon dari seseorang.
“Dia terima telpon sambil masuk kamar, keluarganya juga tidak tau, ya terimanya biasa aja, orang juga berpikir masuk untuk tidur padahal Natalia langsung melakukan aksinya,” tutur Junaidi kepada sorongraya.co saat ditemui di ruang kerjanya. [dwi]