P2TIM Kahupaten Teluk Bintuni. /Foto: Istimewa
Metro

P2TIM Berperan Turunkan Angka Kemiskinan di Teluk Bintuni

Bagikan ini:

BINTUNI,sorongraya.co – Pusat Pelatihan Teknik Industri dan Migas (P2TIM), disebut ikut berperan menurunkan angka kemiskinan di Kabupaten Teluk Bintuni.

Pernyataan ini seperti disampaikan Kepala Seksi Bidang Sosial Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Teluk Bintuni, Hamzah bahwa angka kemiskinan di Teluk Bintuni pada tahun 2016 begitu besar sehingga Kabupaten ini dijuluki Negeri “PETRO DOLLAR”

Dengan julukan tersebut, menjadi konsentrasi besar Bupati dan Wakil Bupati untuk menurunkan angka kemiskinan yang begitu besar. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Teluk Bintuni di tahun 2017, angka kemiskinan 34,31 persen. Sedangkan di tahun 2018 mengalami penurunan sebesar 31,01 persen. Jika dilihat dari jumlah penduduk miskin kata Hamzah, berjumlah 21.090 jiwa di tahun 2017, sementara di tahun 2018 sudah berada pada angka 19,640 jiwa.

Dikatakan, sejak dilantik sebagai Bupati dan wakil Bupati pada 17 Juni 2016 silam, salah satu visi dan misi kedua kepala daerah tersebut adalah bekerja keras menurunkan angka kemiskinan yang begitu tinggi di Teluk Bintuni.

“Hal itu dibuktikan dalam dua tahun kepemimpinan mereka yang berhasil menurunkan kemiskinan yang dulunya berada di ranking 2 tertinggi, sekarang menjadi rangking 9 se-provinsi papua barat,”kata dia.

Menurutnya, beberapa faktor yang mempengaruhi turunnya angka tersebut karena tersedianya lapangan kerja dan pendapatan ekonomi masyarakat yang mengalami peningkatan. Selain itu, dengan dibukanya P2TIM dan perkebunan kelapa sawit di distrik Mayado ikut menyerap tenaga kerja lokal, sehingga pendapatan ekonomi masyarakat juga ikut meningkat.

Lanjutnya, selain itu juga ada beberapa faktor yang berperan atau mempengaruhi penurunan angka kemiskinan, seperti program Pro Rakyat, program Padat Karya dan Dana Desa yang diturunkan oleh Pemerintah Pusat melalui Pemerintah Daerah.

“Dana desa dan program padat karya begitu fenomenal. Sebelum program ini diturunkan, masih banyak masyarakat yang menganggur, tapi sekarang masyarakat sangat aktif dengan adanya kedua program tersebut bisa meningkatkan perekonomian masyarakat, sehingga mempengaruhi turunnya angka kemiskinan di kabupaten teluk bintuni,”pungkasnya. [krs]


Bagikan ini:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.