Alm. yang dimeyamkan di kediamannya yang beralamat di di Jalan Buncis Kelurahan Malawele, Distrik Aimas, Kabupaten Sorong sebelum di berangkatkan ke Toraja, Sulawesi Selatan. /Foto: Junaedi
Metro

Meninggal Karena Kelelahan, Anggota PPD Salawati Akan Dimakamkan di Toraja

Bagikan ini:

SORONG,sorongraya.co –
Dinamika pasca Pemilu serentak 2019 mengisahkan sisi lain duka mendalam, akibat dipicu kelelahan dan usia, duka para Penyelenggara Pemungutan Distrik (PPD) terus bertambah.

Seperti yang dialami anggota PPD, Distrik Salawati, Kabupaten Sorong, Suso Topayung (60) yang meninggal akibat kelelahan pada Jumat, (26/04/2019) sekitar pukul 20.00 WIT yang kan dimakamkan di tanah Toraja, Sulawesi Selatan.

Suso Topayung yang berdomisili di Jalan Buncis Kelurahan Malawele, Distrik Aimas, Kabupaten Sorong diketahui meninggal dunia seusai mengikuti Pleno Rekapitulasi penghitungan suara Jumat malam.

Sebelum meninggal, almarhum sempat mengaku kepada adik iparnya, Yohanes Bara, kalau dirinya kelelahan dan sesak nafas usai mengikuti pleno rekapitulasi penghitungan suara. Suso sempat terjatuh dua kali dari motor saat pulang dari Distrik Salawati menuju kediamannya, keluarga pun berencana membawa Suso ke klinik kesehatan, akan tetapi almarhum menolak, dengan alasan hanya butuh istirahat.

Saat kondisi semakin parah, pihak keluarga lantas membawa Suso Tupayung ke rumah sakit, akan tetapi nyawanya tidak dapat diselamatkan. Almarhum menghembuskan nafas terakhir di perjalanan menuju klinik milik dokter Ginting Kabupaten Sorong.

Adik ipar Alm. Yohanes Bara

Menurut pengakuan adik ipar almarhum, Yohanes Bara, sebelumnya ada beberapa teman menyarankan almarhum untuk beristirahat jika terlalu capek, namun dia (almarhum) bilang lanjut.

“Satu hari sebelumnya, malam hari saya kurang tahu jam berapa, itu almarhum minta pulang ke rumah karena memang sudah tidak mampu, tidak sanggup. Di perjalanan naik motor dua kali jatuh. Tapi yang jelas tiga hari sebelumnya saya komunikasi almarhum sampaikan dia memang capek. Tapi dia bilang tugas tetap tugas selama saya masih mampu,”akunya kepada wartawan, Sabtu pagi, 27 April 2019.

Meski belum ada kejelasan terkait pemberian santunan bagi petugas-petugas penyelenggara Pemilu yang meninggal maupun sakit ataupun terluka saat bertugas, KPU kabupaten Sorong akan berpartisipasi membantu keluarga para korban.

Ketua KPU Kabupaten Sorong, Adolmince Pandor. /Foto: Junaedi

“Soal wacana pemberian santunan yang dibicarakan di KPU RI sampai saat ini kami belum mendapat kejelasan. Kami selaku KPU kabupaten sorong, tetap akan berpartisipasi dalam proses kedukaan ini karena informasi yang kami terima tadi malam, jenazah akan diberangkatkan ke kampung halaman di Toraja,” kata Ketua KPU Kabupaten Sorong, Adolmince Pandori kepada awak media di ruang kerjanya, Sabtu pagi.

Berdasarkan data Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sorong, hingga saat ini ada empat petugas penyelenggara pemilu yang mengalami sakit dan terluka. Dua diantaranya terjatuh dari sepeda motor saat menjemput logistik pemilu, sedangkan dua petugas lainnya sakit akibat kelelahan. Sementara satu petugas meninggal dunia. [jun]


Bagikan ini:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.