SORONG,sorongraya.co- Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Sorong meminta kepada masyarakat untuk tidak menggunakan masker scuba dan masker buff atau kain penutup kepala.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Sorong, Rudy Laku menjelaskan, sesuai kajian WHO, yang sudah diinstruksikan ke Kementrian Kesehatan RI bahwa masker scuba dan masker buff hanya mampu menangkal virus masuk ke hidung dan mulut. Masyarakat disarankan menggunakan minimal masker kain tiga lapis, yang memiliki kemampuan menangkal virus 50 hingga 70 persen.
Hasil kajian dari WHO bahwa masker scuba itu, hanya 5% kemampuannya menangkal virus. Oleh sebab itu, kami berharap masyarakat sadar saja dulu bahwa kalau saya pakai masker ini (scuba atau buff) berarti saya tidak terlindungi, itu dulu. Supaya masyarakat sadar sendiri, jika saya mematuhi protokol kesehatan jangan pakai masker jenis ini,” ujarnya.
Meski telah disarankan oleh satgas penanganan covid-19, masih ada saja masyarakat kota Sorong yang keberatan.
Lebih baik saya pakai masker seperti begini, daripada saya tidak pakai masker kena denda lagi,” kata salah seorang warga, sebut saja Topan.
Diketahui, dari hasil kajian WHO, masker yang memiliki efektifitas paling tinggi untuk menangkal virus masuk ke mulut dan tenggorokan adalah masker N90, yang biasanya digunakan tenaga medis. Masker jenis ini memiliki tingkat efektifitas menangkal partikel di udara lebih baik, antara 90-100 persen.
Kemudian masker bedah, yang mampu menangkal partikel di udara, 80-90 persen, lalu masker FFP 1, yang memiliki katup untuk sirkulasi udara, yang mampu menangkal partikel udara 80-90 persen. Selanjutnya masker kain tiga lapis, yang biasa dipakai oleh warga di masa pandemi covid-19. Meskipun tiga lapis, masker jenis ini hanya mampu menangkal partikel udara antara 50-70 persen saja.
Sementara, masker yang memiliki efektivitas menangkal partikel udara lebih rendah, artinya 50 persen adalah masker scuba dan masker buff. antara delapan puluh hingga sembilanpuluh persen.[jun]