SORONG,sorongraya.co- Pertandingan sepakbola Safcom Cup yang berlangsung di lapangan Hoky, Kampung Baru, Jumat siang (07/05/2021) dibubarkan oleh Wali Kota Sorong bersam Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Sorong lantaran melanggar protokol kesehatan.
Wali Kota Sorong, Lambert Jitmau bersama Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Sorong setibanya di lapangan Hoky langsung memanggil panitia pelaksana kompetisi Safcom Cup dan juga pelatih dari tim PS Putra Yohan dan PS Ramayana Putra. Pertemuan pun berlangsung tertutup di Markas Komando POM TNI AL Sorong.
Orang nomor satu di Kota Sorong ini dengan tegas meminta agar pertandingan antara PS Putra Yohan melawan PS Ramayana Putra yang baru memasuki babak kedua dibubarkan. Aparat Kepolisian Resor Sorong Kota yang dibantu TNI dan Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 mengimbau kepada penonton untuk membubarkan diri dan segera meninggalkan lapangan Hoky.
Menururnya, kegiatan yang berkerumun seperti ini harus dibatalkan. Panitia sudah saya perintahkan bersama Kapolresta untuk membatalkan pertandingan dan cari waktu lain. Sangsi untuk panitia ya itu, membatalkan pertandingan.
Sementara panitia pelaksana kompetisi Safcom Cup, yang dikoordinir dua anggota DPRD Kota Sorong, Safrudin Sabonama dan Gustie Sagrim ketika dikonfirmasi mengaku pihaknya melanggar aturan penerapan protokol kesehatan. Namun, warga Sorong haus hiburan. Dan aturan protokol kesehatan telah menghambat aktifitas warga, termasuk untuk berolahraga.
“ Kita melanggar undang-undang itu, tapi yang warga ini sudah haus hiburan. Sorong sudah seperti neraka yang kemudian tidak bisa dikendalikan. Sampai kapan kita kelola mereka, tunggu sampe kapan? Hanya untuk menghambat semuanya dengan aturan prokes sementara anak muda mabuk terus. Saya pikr tidak dan itu juga tidak fair. Mari kita alihkan perhatian mereka dengan kegiatan yang positif. Jadi, saya pikir tidak ada masalah disini.
Panitia pelaksana kompetesi Safcom Cup 2021 juga mengaku sudah berkoordinasi dengan pihak polres Sorong Kota untuk penyelenggaran kompetisi tersebut, akan tetapi tidak diizinkan.
Pasca dibubarkan oleh aparat keamanan bersama satgas percepatanan penanganan covid-19 Kota Sorong, warga yang kebanyakan tidak memakai masker dan menjaga jarak ini secara teratur membubarkan diri, dengan pengawasan ketat diawasi aparat kepolisian yang berjaga di pingiran jalan.