SORONG, sorongraya.co – Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Kongres Advokat Indonesia (KAI) Papua Barat, Fernando Genuni mengaku jika dalam waktu dekat pihaknya akan membentuk sekaligus melantik Pengurus DPC KAI Sorong Raya.
“Saat ini telah berlangsung Diklat yang kemudian dilanjutkan dengan Ujian Calon Advokat (UCA) selama tiga hari di Hotel City View,” kata Ketua DPD KAI Provinsi Papua Barat, Fernando kepada media ini Sabtu lalu 26 Oktober 2019.
Hal ini kata Nando sesuai instruksi DPP KAI untuk secepatnya membentuk DPC KAI Sorong Raya, mengingat keberadaan DPD KAI Papua Barat sudah cukup lama. Nando mengakui, pembagian advokat di tingkat DPC cukup banyak, sehingga dengan adanya diklat dan UCA ini sudah bisa mengisi pos kepengurusan DPC KAI Sorong Raya.
Nantinya, DPC KAI akan membawahi beberapa daerah, antara lain Kota Sorong, Kabupaten Sorong, Raja Ampat, Sorong Selatan, Tambrauw, Maybrat, FakFak, Manokwari dan Kabupaten Kaimana. Makanya, mereka-mereka yang sudah lebih dulu diambil sumpah dan yang akan menyusul ini, kami rasa sudah cukup untuk menjalankan organisasi untuk level DPC,” ujar Nando.
Nando menambahkan, syarat pembentukan DPC itu paling tidak ada 10 advokat. Namun, selama ini fakta di lapangan, teman-teman terlalu banyak terpusat di Sorong, sehingga koordinasinya pun lebih aktif. Untuk langkah awal, kami bentuk dulu DPC Sorong Raya. Sementara yang lainnya akan menyusul.
Menyinggung jumlah anggota KAI yang ada di Sorong, Nando mengungkapkan ada 35 orang. ” Yang akan menyusul untuk dilantik sebanyak 25 orang. Setelah 25 calon advokat ini mengikuti diklat dan UCA selama tiga hari di hotel City View, kami akan mengupayakan pelantikannya tanggal 08 Nopember 2019 di PN Sorong, mengingat jumlah peserta yang mengikuti diklat dan UCA paling banyak dari Sorong. Nanti yang melantik adalah Ketua Pengadilan Tinggi Papua, tapi sebelum itu kami akan koordinasikan dulu dengan DPP KAI dan PT Papua,” ujarnya.
Diklat yang dilanjutkan dengan ujian calon advokat di hotel City View dihadiri dua orang pengurus DPP KAI, yakni Berce Nelwan dan Jack Budiman. [jun]
