SORONG, sorongraya.co – PT Pro Intertech Indonesia atau PII yang bergerak dibidang pertambangan galian C, di Kota Sorong diduga sengaja tak membayar pajak hingga terjadi penunggakan senilai Rp 4 miliar lebih, sejak tahun 2020 sampai 2025.
Penunggakan pajak ini terkuak saat rapat gelar pendapat antara Komisi II DPR Kota Sorong dengan Dinas Perindustrian Kota Sorong, yang digelar pada 4 Juni 2025 di ruang rapat DPR Kota Sorong.
Kepala Dinas Perindustrian Kota Sorong, Izack Jitmau mengaku jika pihaknya telah menyurati perusahaan tersebut namun hingga kini belum juga melakukan pembayaran tunggakan pajak.
“Kita sudah berulang kali menyampaikan kepada pihak perusahaan untuk segera melakukan pembayaran pajak. Kita sudah surati mereka, tapi begitu sudah,” kata Izack kepada sorongraya.co. Rabu, 4 Juni 2025.
Tak hanya PT PII, Izack menyebutkan masih ada beberapa perusahaan serupa yang belum membayar pajak kepada daerah, padahal pajak tersebut merupakan sumber Pendapatan Asli Daerah Kota Sorong.
Ketua Komisi II DPR Kota Sorong, Muhammad Rum Rumonin mengaku akan melakukan sidak ke sejumlah perusahaan tambang galian C di Kota Sorong.
Sebagai fungsi kontrol, DPR akan meninjau langsung ke lokasi pekerjaan perusahaan tersebut beroperasi.
“Iya Kita sudah kantongi semua data perusahaan yang diduga sengaja melakukan penunggakan pajak. Kita akan cek kenapa bisa demikian,” terang Rum.
Kata Rum, seharusnya para perusahaan yang beroperasi di Kota Sorong lebih tau diri, setelah mendapatkan ijin untuk beroperasi baiknya membayar kewajiban mereka agar menjadi sumber pendapatan daerah.
“Tunggakan pajak senilai Rp 4 miliar lebih itu tidak sedikit. Jangan sudah ambil hasilnya baru lupa bayar kewajiban untuk daerah. Untuk itu kita akan cek di lokasi,” pungkasnya.
Sementara itu, Management PT PII saat dihubungi Redaksi sorongraya.co perihal tersebut, namun belum bisa mendapat konfirmasi.
