SORONG, sorongraya.co – Setiap penumpang yang datang dari daerah lain lalu singgah di Kota Sorong melalui Bandara DEO akan menjalani pemeriksaan suhu tubuh.
Alat thermo scan yang ada di Bandara DEO telah terpasang sejak Januari lalu, dan sampai sekarang masih berfungsi untuk mengecek suhu tubuh setiap penumpang yang datang.
Apabila melalui pengecekan thermo scan, ada penumpang yang memiliki suhu diatas 38 derajad celcius, langsung kita isolasi sementara sambil berkoordinasi dengan rumah sakit terdekatDinas,” kata Kepala Bandara DEO, Rasburhany, Senin 16 Maret 2020.
Rasburhany menambahkan, setiap petugas bandara diwajibkan menggunakan masker. Namun, karena saat ini stoknya terbatas sehingga kami belum bisa memenuhinya. Tetapi petugas yang berada di therno scan mengenakan peralatan kesehatan lengkap.
Menyinggung soal penyemprotan desinfektan di areal bandara, Rasburhany mengatakan, itu akan kami lakukan, cuma kami harus berkoordinasi lagi karena menyangkut bahan baku, apakah tersedia atau tidak. Sekiranya ada, sore inipun kamu lakukan penyemprotan.
Antisipasi awal yang kami lakukan tadi pagi baru sebatas pembersihan manual pada area yang setiap saat disentuh oleh tangan,” ujarnya.
Mengenai simulasi penanganan pasien suspect corona, Rasburhany mengatakan, hal itu nanti langsung dilakukan oleh satgas yang telah dibentuk. Yang jelas sejak Januari lalu kami telah memasang alat thermo scane.
Sementara itu, dokter karantina kesehatan, Farida Tarik mengatakan, ketika ada penumpang yang ditemukan mengalami demam tinggi atau suspect, kita langsung karantina sementara, diperiksa sambil berkoordinasi dengan rumah sakit yang telah ditunjuk oleh pemerintah untuk merawat pasien positif korona.
Farida mengakui bahwa kapasitas ruangan isolasi yang ada di bandara DEO kota Sorong hanya untuk satu orang. Fasilitas yang tersedia di ruangan isolasui, diantaranya bed beserta peralatan kesehatan.
Sejauh ini diakui Farida, ada beberapa penumpang yang terdeteksi demam tinggi, makanya kami langsung karantina di ruang isolasi lalu kami periksa, kemudian kami kirim notifikasi ke dinas kesehatan.
Belum tentu seseorang yang mengalami demam tinggi, positif terinfeksi korona. Perlu diketahui bahwa ada dua kategori, yakni Orang Dalam Pemantauan dan Pasien Dalam Pengawasan, yang harus diambil sampel darah,” ujar Farida. [jun]