KAIMANA,sorongraya.co – Pembanggunan Markas Komando Teritorial Batalyon 764 Iamba Baua di atas lahan seluas 60 haktar milik masyarakat di jalan Tanggaromi Distrik Kaimana, kini tak lagi dipersoalkan.
Hal itu setelah masyarakat menyetujui pasca mewakilkan satu orang dari sekian pemilik lahan ke Manokwari untuk mengikuti pertemuan dengan Kodam XVIII Kasuari dan instansi terkait yakni Kanwil Pertanahan Nasional Papua Barat guna untuk menandatangani persetujuan melepas kintal mereka.
Anton Namsauw, salah satu masyarakat yang dipercayakan untuk melakukan pertemuan di Manokwari, membenarkan hal tersebut. Dan dijelaskan, bahwa pertemuan tersebut yakni penanda tanganan dokumen pelelangan yang akan dilakukan bersama tim apersal. Dimana selanjutnya dapat milihat dan mengukur serta menetapkan standar nilai jual bagi lokasi tersebut.
”Ia, sudah kita lakukan penandatangan MoU untuk selanjutnya menyerahkan kepada tim apersal untuk mengukur dan menentukan nilai standar jual per meter itu berapa dan kalau sudah setuju, tinggal di bayarkan. Pembayarannya langsung ke masing-masing rekening pemilik lahan dan soal tanah yang belum mau dilepas saya bicara dengan masyarakat adat di sana dan mereka juga setuju,” katanya.
Sementara menyangkut dengan lokasi, masyarakat yang tidak diberikan untuk pembangunan mako Batalyon dimaksud, kata Namsauw, telah menyampaikan kepada pemerintah daerah melalui bupati dan sekretaris daerah. “Saya sudah bertemu dengan Pak Bupati dan Sekda dan sudah menjelaskan bahwa tanah yang belum mau dilepas dan kita akan berikan yang arah ke kota sesuai dengan panjang dan lebar sama,” ucapnya.
Sementara pemerintah daerah kabupaten Kaimana telah bersedia untuk menyanggupi pembebasan lahan masyarakat yang akan dijadikan sebagai Mako Batalyon 764 secara bertahap.
Yaitu untuk tahap pertama kata Bupati Drs. Matias Mairuma akan dibebaskan 20 hektar. “Untuk lokasi lahan batalyon 60 hektar, Tahun ini akan kami selesaikan secara bertahap jadi untuk tahap pertama baru 20 Hektar, kami harap desember bisa di banggun bagian depannya,” kata Bupati.
Bupati, pun berharap keberadaan markas komando dilokasi tersebut yang dihuni nantinya dengan kurang lebih ribuan personil dapat memberikan perputaran ekonomi masyarakat untuk terus maju tetapi juga dapat bersama-sama dengan masyarakat kampung Tanggaromi menciptakan situasi yang aman demi tercipta keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kuat dan kokoh. [ron/krs]