SORONG, sorongraya.co – Penyebaran virus corona di seluruh dunia membuat sektor perekonomian menjadi ‘macet’, termasuk di Kota Sorong. Muhammad Yasin salah satu Supir taksi Bandara Domine Edward Osok (DEO) Sorong terpaksa mengalih profesi menjadi tukang penjual ikan di Jalan Basuki Rahmat, kilo meter 13 Kota Sorong.
Yasin mengaku terpaksa menjual ikan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya. Hal ini dilakukan karena sejak diberlakukan penutupan operasi bandara deo untuk sementara waktu, membuat para supir terpaksa berhenti mencari penumpang bandara.
Selain memenuhi kebutuhan Rumah Tangg, Yasin juga harus membayar angsuran kredit mobilnya setiap bulan. “Alhamdulillah ada teman di juragan ikan di Jembatan Puri yang mau bantu untuk saya dan beberapa teman menjual ikan, jadi dengan begini sedikit membantu kita juga,” pungkasnya.
Sementara Ketua RT Kilo meter 13, Andre Warmasen mengaku terharu lantaran sejumlah warganya terpaksa berhenti bekerja karena adanya virus corona. Dirinya sangat mendukung atas usaha yang dilakukan warganya itu.
“Ditengah Virus Corona ini banyak yang merugi, termasuk ekonomi masyarakat. Saya sangat mendukung warga saya untuk berusaha seperti ini (jual ikan) karena ini bukan pekerjaan haram, dari pada mencuri. Iya kan,” kata Andre Warmasen.
Tak hanya itu, Andrew mengaku ada beberapa warganya yang sejak menyebar virus corona ini mereka tidak lagi bekerja, seperti guru bahkan pekerja swasta lainnya.
Dia mengajak seluruh lapisan masyarakat Kota Sorong untuk sama-sama berdoa menurut keprcayaan masing-masing, agar pandemi corona ini segera berakhir dan diangkat dari permukaan bumi khususnya di Indonesia, dengan begitu aktivitas warga kembali normal.
“Disituasi seperti ini sudah saatnya pemimpin mendukung warganya. Kita hanya bisa saling menguatkan, berharap dan berdo’a kepadaNYA agar yang maha kuasa mengangkat virus ini dari permukaan bumi,” tutur Andre. [tri]
editor: junaedi