MAYBRAT,sorongraya.co – Bupati Kabupaten Maybrat Bernard Sagrim memastikan Danau Ayamaru siap debendung kembali tahun 2019 ini.
Bernard Sagrim, mengatakan, hal ini dilakukan pasca pengusulan bendungan danau Ayamaru melewati proses yang cukup panjang. Yakni sejak dirinya masih menjabat sebagai Bupati Maybrat pada periode pertama hingga periode kedua ini.
Dan pengusulan ini baru dijawab oleh pemerintah pusat dengan menganggarkan melalui APBN tahun 2019.
“Bendungan Danau Ayamaru yang dipusatkan di dua tempat yaitu, bendungan pertama di kali Semtu dan kedua itu di telaga tiga, karena kedua tempat tersebut merupakan titik yang mudah dibendung kembali agar tidak memakan waktu yang lama,” tutur Bernard Sagrim, Jumat (24/05).
Dikatakan, bahwa tujuan membendung danau Ayamaru ini, agar mengembalikan keaslian danau Ayamaru seperti pada awalnya yang jernih dan biru yang menjadikan Maybrat daerah wisata pada jaman Belanda (Afderling) kala itu.
“Danau Ayamaru itu dulunya bersih, indah, kemudian biru. Ketika jaman Belanda mereka gunakan danau itu sebagai akses transportasi udara dengan pesawat udara jenis Biver bisa mendarat di atas danau Ayamaru kemudian melayani rute penerbangan ke kota Sorong dan Manokwari dan kota lainnya,” terang Bernard Sagrim.
Rencana bendungan danau Ayamaru lanjut dia, juga merupakan potensi daerah wisata jaman Belanda seperti, danau Uther di Aitinyo,bekas telapak kaki Tuhan Yesus yang berada di kampung Daud Distrik Ayamaru Selatan. Dan Hamba Ruben Rumbiak berjalan di atas danau Ayamaru, Tugu Theofani di Kambuaya, gunung petik bintang di Aifat Utara, kali kamundang.
“Semua itu sebagai potensi wisata daerah Maybrat yang harus kita kembangkan,”sambungnya.
Selain itu, tambah Sagrim, wilayah Maybrat kedepannya akan dikenal sebagai daerah potensi penghasil air minum karena mengandung sumber mata air bersih dan sangat layak untuk dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia, sama hal seperti daerah penghasilan air minum lainya. [ones/krs]