SORONG, sorongraya.co – Kepala Penerangan Kodam XVIII Kasuari Kolonel Inf Syawaludin Abuhasan mengaku jika pihaknya bersikap transparan dalam mengusut kasus bentrokan maut antara oknum TNI dan warga.
Ia mengaku jika pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap tujuh orang anggota yang terlibat. Dari tujuh tersebut tiga diantaranya diduga sebagai tersangka.
“Apabila dia salah akan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku. Tidak ada yang kami tutup-tutupi, apabila salah maka proses hukum akan kita lakukan,” tegas Kapendam XVIII/Kasuari Kolonel Inf Syawaludin Abuhasan kepada wartawan. Selasa18 Februari 2025.
Syawaludin pun meminta maaf kepada keluarga korban atas peristiwa tersebut. “Saya memohon maaf terhadap keluarga korban, kami tetap memperhatikan pertimbangan kepolisian. Harapanya kita sama-sama menjaga kondusifitas kota sorong,” tutur Syawaludin.
Perlu diketahui bahwa kasus ini bermula saat salah satu anggota TNI berkunjung ke rumah pacarnya di kawasan Jalan Sorong-Klamono Km 17, Distrik Aimas, Kabupaten Sorong pada Jumat malam 14 Februari 2025.
Tak lama kemudian anggota TNI tersebut saling tatap dengan sekelompok warga di kompleks tersebut, sehingga terjadi pengeroyokan. Saat pengeroyokan terjadi, pacar oknum TNI dan orang tuanya ternyata terkena pukulan.
Tak terima hal itu. Oknum anggota TNI tersebut emosi hingga menghubungi rekannya sesama personel Yonzipur 20/PPA dan terjadi bentrok bentrok.