SORONG. sorongraya.co – Andrew Warmasen adalah sosok sederhana yang memiliki jiwa sosial tinggi di masyarakat. Andrew yang lahir di Kota Sorong tepatnya Pulau Doom sejak 46 tahun lalu ini mempunyai segudang pengalaman hidup.
Semasa remaja Andrew sudah memimpin sebuah geng yang dibentuk bersama rekan sebayanya, geng yang dibentuk itu bernama DENTIMEDOS atau Dendam Tidak Mengenal Dosa. Meski masa remaja dihabiskan dengan hal-hal yang ‘negatif’ lelaki asal Biak-Jawa ini tidak pernah bersentuhan dengan kasus hukum di kepolisian. Namun kata Andrew itu merupakan masa lalunya.
Dirinya mulai menjalin ikatan suci dengan Jeane Fonataba (Serui, Kampung Ambai, Papua) pada tahun 2002. Dari pernikahannya itu kedua pasangan ini memiliki empat orang anak (dua lelaki dan dua perempuan).
Dihadapan keluarga Andrew dikenal sebagai ayah yang baik hati dan penyayang kepada anak-anaknya. Terkadang Dia tak segan mengambil tindakan tegas apabila anak atau saudaranya melakukan perbuatan yang tidak menyenangkan kepada orang lain. Dilingkungan tempat tinggal Andrew pun dipercayakan oleh warga untuk menjadi seorang ketua Rukun Tetangga (RT).
Banyak pengalaman hidup yang Ia dapati semasa dirinya mulai terjun ke dunia pekerjaan. Dengan kemampuan yang dimilikinya, Andrew mulai menghibahkan waktunya kepada masyarakat melalui Lembaga Bantuan Hukum Hak Azasi Manusia (LBH-HAM) Papua yang bekerja sama dengan UNDP, salah satu NGO Internasional pada tahun 2004 hingga 2006.
Selepas dari LBH, Dirinya mulai bekerja di Site Kasim Marine Terminal Petrocina dengan jabatan Field Crew Coordinator and Administrator #rig pada tahun tahun 2006 hingga 2008. Tak hanya itu Andrew juga pernah menjadi Public Relations Asisten Seismic 3D KOI, Salawati Island di PT Talenta Pratama Mandiri tahun 2010.
Atas dedikasi dan loyalitasnya, Andrew kemudian dipercayakan oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Laskar Anak Bangsa Anti Korupsi (LSM LABAKI) menjadi koordinator Wilayah LSM LABAKI Papua Barat pada tahun 2013 hingga Maret 2017. Di lembaga ini (LABAKI) Ia sangat kritis dan sering menyoroti kasus korupsi yang dilakukan oleh pajabat di daerah.
Salah satu kasus yang diugkapnya adalah korupsi Dana Bantuan Hibah dari Kementrian Sosial RI yang dilakukan oleh salah satu oknum anggota DPRD Kota Sorong. Hingga kini oknum tersebut mendekam di sel tahanan Pengadilan Tipikor manokwari.
Melihat perkembangan jaman saat ini yang cepat dengan informasi melalui media massa baik itu kriminalitas, ekonomi maupun sosial budaya, Andrew merasa terpanggil untuk memimpin sebuah media. Bersama rekan wartawan yang dikenalinya Andrew dipercayakan memimpin media cyber sorongraya.co dibawah naungan PT SORONGRAYA CYBER MEDIA yang dibentuk sejak 2016.
Untuk membangun Papua, bagi Andrew harus didukung dengan penyebaran informasi yang baik, akurat dan berimbang tanpa harus memberi informasi yang tidak benar atau dengan istilah Berita HOAX. Melawan berita Hoax inilah yang membuat Andrew merasa terpanggil untuk berkecimpung di dunia media.
Andrew berjanji untuk memberikan informasi yang akurat berimbang dan terpercaya kepada publik, sehingga masyarakat tidak mudah tertipu dengan penyebaran informasi yang tidak bertanggung jawab.
Dalam kehidupan masyarakat, kata Andrew media mempunyai fungsi kontrol terhadap pembangunan. Secara lebih spesifik media massa saat ini lebih menyentuh ke persoalan-persoalan yang terjadi di masyarakat secara aktual.
Media harus lebih proporsional dalam melihat sebuah persoalan sehingga mampu menjadi media edukasi dan media informasi sebagaimana diharapkan oleh masyarakat.
“Pers itu mempunyai fungsi sebagai media informasi, pendidikan, hiburan dan kontrol sosial. Terlepas dari itu Pers juga mempunyai fungsi sebagai lembaga ekonomi, ini semua sudah jelas dalam uu Pers No 40 tahun 1999 tentang pers,” ujar Andrew. [dwi]
