SORONG. sorongraya.co – AIP-Rural adalah sebuah paket program yang berfokus pada pembangunan berbasis sistem pasar dan bekerja untuk meningkatkan daya saing serta akses menuju pasar yang lebih baik.
Ini merupakan inisiatif dari Pemerintah Australia yang bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan pendapatan pertanian kecil di lima provinsi di kawasan timur Indonesia.
Head of Communications Aip-Rural, Muhammad Karim Wirasaputra mengatakan bahwa program keterampilan dan teknologi bagi para petani ini, bertujuan peningkatan pendapatan bersih yang berkelanjutan bagi 300.000 rumah tangga pertanian kecil di Indonesia timur, yang telah mencapai 30% meliputi kawasan Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Papua, dan Papua Barat.
Pihaknya lebih fokus pada sektor pertanian karena dinilai sektor ini masih sangat tertinggal, dimana produktivitas petani Indonesia sangat rendah, oleh sebab itu Aip-Rural hadir sebagai pendamping dan mitra agar petani bisa memproduksi mengolah dan menuju pasar besar yang lebih baik.
Untuk Papua Barat sendiri, Aip-Rural telah berjalan di beberapa daerah, diantaranya Kabupaten Manokwari, Kabupaten Manokwari Selatan, Kabupaten Pegunungan Arfak, Kabupaten Sorong Selatan, Kota Sorong dan Kabupaten Tambrauw.
Pada daerah tersebut Aip-Rural menjalankan program peningkatan produksi Sayur Mayur, Rumput Laut yang bekerja sama dengan Dinas Pengembangan Masyarakat Kampung (DPMK) Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Fak-Fak dan Kaimana, Bank Papua serta PT Indonesia Algemas Prima.
“Ini bertujuan memperkuat akses petani ke pasar, ilmu mengenai praktek pertanian yang baik, inklusi keuangan, bibit berkualitas dan memberikan dukungan untuk riset penanaman rumput laut. Kurang lebih 1.745 rumah tangga di Papua Barat telah mendapatkan Informasi mengenai Inovasi terkait pertanian sayur-mayur,” ujar Muhammad Karim Wirasaputra, saat dilakukan Media Gathering di Kopi Item, Kota Sorong. Jumat, 02 Januari 2018.
Ada pun program dari Aip-Rural antara lain, PRISMA membantu untuk memacu pertumbuhan nilai rantai dengan mengurangi hambatan dan rintangan terhadap produktivitas, kinerja dan akses pasar bagi petani. ARISA menguji cara untuk mendorong kerja sama industri dengan badan penelitian dan pengembangan untuk menerapkan teknologi baru guna meningkatkan daya saing petani.
TIRTA meningkatkan akses irigasi bagi petani miskin dengan mendorong investasi bidang pengelolaan air oleh kelompok pengguna dan sektor swasta. SAFIRA memperkuat pembiayaan rantai nilai pertanian untuk memperluas akses pembiayaan formal bagi petani. [dwi]