WAISAI,sorongraya.co – Ketua Ikatan Pengusaha Raja Ampat (IPAR), Abraham Umpain mengimbau kepada anggotanya agar jangan terlibat dalam memperjual belikan proyek atau pekerjaan diluar mekanisme Otonomi Khusus (Otsus).
“Saya harap peran pengusaha asli raja ampat untuk tetap fokus dan tidak terlibat dapatkan proyek pekerjaan atau memperjualbelikan proyek,”kata Abraham kepada puluhan pengusaha asli Raja Ampat dalam Rapat Koordinasi Umum Ikatan Tahun 2019 yang berlangsung di Aula Bappeda. Sabtu, 9 Maret 2019.
Rapat yang digelar bertemakan Sinergitas Organisasi Profesi bersama Pemerintah Daerah dalam menjawab percepatan pembangunan di bidang SDM ekonomi Pengusaha Asli Raja Ampat ini dihadiri Wakil Ketua IPAR R4, Laudi Dam, para Pengurus dan 35 peserta dari pengusaha Asli Raja Ampat.
Dikatakan, dasar dan tujuan terbentuknya Ikatan Pengusaha Asli Raja Ampat (IPAR) mengacu pada undang-undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang, Otonomi Khusus (Otsus) bagi Papua dan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 65 Tahun 2011 tentang, Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat yang memberikan kesempatan serta peran yang lebih besar kepada Orang Asli Papua (OAP) dalam pengadaan barang dan jasa.
Sesuai dengan UU tersebut menurutnya, pemberdayaan dan pengakomodiran pengusaha asli raja ampat dalam memperoleh pekerjaan harus melalui mekanisme berdasarkan penunjukan langsung yang bersumber dari anggaran Otsus dan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Raja Ampat.
“Jadi, pengusaha asli raja ampat bisa mendapatkan proyek asalkan sesuai dengan amanah otsus. Misalnya, paket pekerjaan yang bernilai sampai dengan Rp. 500.000.000, 00 (Lima Ratus Juta Rupiah) dapat dilakukan melalui metode pengadaan langsung untuk paket pekerjaan,”terang Abraham.
Sementara itu Ketua Organisasi Konsolidasi Kaderisasi IPAR, Bram Ambrauw menyampaikan, terbentuknya organisasi ini yang bermula dari niat kerja keras anak-anak raja ampat. Dengan demikian, kehadiran IPAR sangat penting dan menjadi wadah yang memperjuangkan hak Pengusaha Asli Raja Ampat.
Berharap, organisasi yang beranggotakan para pengusaha ini dapat menyuarakan dan memperjuangkan SDM khususnya ekonomi yang bermanfaat bagi pemerintah dan masyarakat. [drk]