SORONG, sorongraya.co – Ketua Dewan Adat Papua (DAP) Wilayah III Doberay, Paul Finsen Mayor, S.IP menyoroti kasus penganiayaan dan penembakan yang diduga dilakukan Oknum anggota Detacemen B Polda Papua Barat berinisial S bersama oknum anggota TNI di areal Jembatan Puri, Kota Sorong, Rabu 13 Juni 2018 sekitar pukul 06.10 WIT.
Paul menjelaskan, DAP Kecewa dengan tindakan dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh oknum aparat keamanan yang hampir menewaskan seorang Nelayan atas nama Frans Kbarek.
“Aksi koboy yang dilakukan oleh oknum aparat ini merupakan Pelanggaran HAM dan segera pelaku diproses hukum dan dipecat dari Kesatuannya sebab telah mencederai Institusinya. kami mendesak dijatuhi hukuman seberat beratnya jangan ada pilih kasih dalam kasus ini kami mau lihat sejauh mana keseriusan Aparat keamanan dalam memproses kasus ini,” tulis Mayor melalui press releasenya yang diterima sorongraya.co. Rabu 13 Juni 2018.
Keterangan Paul berbeda dengan keterangan dari Kepolisian. Kabid Humas Polda Papua Barat, AKBP Hary Supriyono saat dikonfirmasi membenarkan kejadian penganiayaan dan penembakan di Pelabuhan Jembatan Puri tersebut.
Namun Hary menyebutkan bahwa, oknum Brimob lah yang menjadi korban pengeroyokan dari Frans Kbarek di Jembatan Puri, Klademak II, Kota Sorong.
“Sekitar Pukul 06. 10 WIT (oknum brimob) Korban yang sedang melakukan pengamanan di Jembatan Puri saat itu Korban mendengarkan terduga pelaku mengeluarkan kata-kata “BRIMOB MATA UANG “saat itu juga Korban menanyakan kepada Terduga Pelaku kenapa bilang seperti itu maksudnya kamu apa, namun pelaku mengatakan tidak mengatakan kata-kata tersebut,”
Lebih lanjut Hary menjelaskan, terduga pelaku (Frans Kbarek) marah-marah dan membongkar tempat jualan disekitar TKP kemudian Korban menegur dengan mengatakan “kenapa kamu bongkar tempat jualanya orang tiba-tiba Frans Kbarek Cs melakukan pemukulan dan pengeroyokan terhadap oknum polisi ini” dengan adanya kejadian tersebut korban merasa terdesak dan sempat membuang tembakan peringatan.
“Korban mengalami luka sobek pada bagian mulut, luka lebam pada bagian pipi kanan, luka lecet pada bagian lutut sebelah kiri, kemudian Frans Kbare mengalami luka tembak peluru karet dibagian perut sebelah kanan dan sementara dlakukan perawaran di rumah sakit Angkatan Laut Sorong” ucap Hary Supriyono. [ken]