MANOKWARI,sorongraya.co – Kepolisian Daerah (Polda) Papua Barat menuding berbagai aksi profokasi yang terjadi di Papua Barat pasca rusuh 19 Agustus 2019 di Manokwari, diaktori oleh kelompok yang bertentangan dengan NKRI alias KNPB.
Pernyataan ini dilontarkan oleh Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Papua Barat Kombes Pol Robert Da Costa, dalam jumpa pers, di Mapolda, Rabu (25/09).
“Perlu diketahui belakangan ini, aksi yang dilakukan jelas sudah ditunggangi oleh KNPB dan selalu teriak merdeka. Makanya kita mencari aktor intelektualnya,” cetus
Da Costa mengatakan, seperti aksi demo mahasiswa yang terjadi di Amban Manokwari, pada 3 September 2019. Dan dalam aksi demo tersebut polisi mengamankan 4 orang mahasiswa.
“Empat orang itu stausnya tersangka. Yaitu EA penghasutan pemufakatan jahat ancamannya 6 tahun sedangkan YA SM dan PM keempat dikenakan UU ITE. Tersangka ini sudah dilakukan penahanan dan pihak keluarga sudah mengetahui,” bebernya.
Hal ini diperkuat oleh Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Papua Barat Kombes Pol Budi Santosa yang ikut dalam press release tersebut. Diungkapnya, bahwa secara keseluruhan persoalan kerusuhan di Papua Barat tak dapat dipisahkan dengan aksi rusuh di Papua.
“Persoalan rusuh kemarin harus dilihat bahwa Papua Barat itu tidak dapat dipisahakn dengan Papua,” ucap Budi.
Untuk lanjutnya, terkait keterlibatan aktor intelektual masih menunggu perkembangan penyidikan yang di Polda Papua.
“Tapi yang pasti semua aksi belakangan ini ada KNPB di belakang,” pungkas Da Costa, menambahkan. [krs]