SORONG,soorongraya.co- Tragedi bentrok antar dua kelompok warga yang berujung pada tewasnya belasan orang di Kota Sorong, Papua Barat seakan meninggalkan tanda tanya besar di khalayak ramai.
Pasalnya, sejak awal terjadi keributan (malam Minggu) hingga pecah di Mega Mall sudah diketahui Kepolisian Sektor Sorong Timur.
Menirut salah satu praktisi ukum di Papua Barat, Yan Christian Warinussy harusnya yang di periksa tidak boleh hanya kedua belah pihak yang bentrok.
” Saya melihat dalam kasus ini Kapolres Sorong Kota, harus ikut diperiksa,” ujarnya, Senin, 31 Januari 2022.
Menurut Yan, saat kejadian anggota Polsek Sorong Timur ada di tempat Kejadian Perkara.
” Jika sudah menerima laporan polisi, sebagai aparat keamanan polisi sudah melakukan antisipasi sejak dini atau melakukan pendekatan lepada kedua belah pihak. Celakanya, pada saat peristiwa pembacokan yang kemudian berlanjut hingga pembakaran polisi ada di TKP,” ungkapnya.
Dengan kejadian tersebut Kapolres dan Kapolsek beserta anggotanya yang bertugas saat kejadian harusnya di periksa. Bagaimana pun jangan menyalahkan kedua belah pihak yang bentrok.
” Masa Polisi tidak bisa mencegah sehingga tidak merembet ke tindakan yang menewaskan 17 orang di dalam THM Double O Sorong,” kata Yan.
Pengacara senior ini pun meminta agar Kapolres Sorong Kota dan Kapolsek Sorong Timur serta anggotanya yang saat itu bertugas juga harus bertanggungjawab atas kejadian ini.
Yan juga berharap, dalam kasus ini boleh hanya berfokus pada warganya saja. Propam Polda Papua Barat bisa memeriksa Kapolres dan jajarannya.
Bahkan, kata Yan, publik ingin melihat, sejauhmana tanggung jawab kepolisian mulai dari sebelum hingga sesudah kejadian tersebut. Kalau polisi ada di lokasi kejadian hanya berdiri saja itu bagaimana?”
Tak hanya itu, Warinussy juga menambahkan, orang-orang yang ditangkap harus diperiksa lebih detil terkait peran mereka.
Orang-orang yang merencanakan penyerangan harus diungkap oleh polisi. Karena melihat video yang beredar terdapat persiapan yang dilakukan oleh kelompok tertentu.
Sebelum kejadian, mereka kan ikat kain di kepala lalu ada berdoa segala macam, itu semua sudah direncanakan.
” Jika ada tokoh yang terlibat dalam dua peristiwa tersebut harus diungkap oleh polisi,” bebernya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Papua Barat ketika dimintai tanggapannya terkait pernyataan Yan Chriatian Warinussy belum memberikan jawaban.