SORONG,sorongraya.co- Masyarakat adat yang ada di Distrik Sayosa Timur, Mudus dan Distrik Senok, Kabupaten Sorong menolak kejadiran PT Mancaraya.
Lokasi yang akan akan dijadikan tempat beroperasinya PT Mancaraya tersebut merupakan wilayah adat Sub Suku Moi Salkhma dan Moi Abun Taa Kabupaten Sorong.
Masyarakat yang hadir pada pertemuan Rencana Kerja Tahunan Pemanfaatan Hutan di base camp Klakenik Jalan Sorong-Klamono Kilometer 70, yang diinisiasi oleh Pelaksana tugas Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kehutanan dan Pertanahan Provinsi Papua Barat Daya, Julian Kelly Kambu, Minggu, 08 Oktober 2023 lalu mendapat penolakan dari pemilik hak ulayat.
Seperti yang diungkapkan salah satu pemuda adat Distrik Sayosa Timur, Benatus Malamuk, yang mengatakan masyarakat adat suku Moi Salkhma dan Moi Abun Taat, Kabupaten Sorong sudah sepakat seratus persen menolak kehadiran PT Mancaraya Sorong Agro Mandiri.
Tak hanya itu, masyarakat adat setempat pun menolak segala bentuk investasi lain di atas tanah dan hutan adat mereka
Penolakan terhadap bentuk investasi tersebut disampaikan langsung kepada PT Mancaraya Sorong Agro Mandiri juga Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kehutanan dan Pertanahan Provinsi Papua Barat Daya, Julian Kelly Kambu saat kegiatan sosialisasi berlangsung.
Beratus menegaskan, kami tolak kehadiran PT Mamcaraya Sorong Agro Mandiri sebab perusahaan yang beroperasi di wilayah adat Sayosa Raya tidak memberikan dampak signifikan bagi masyarakat adat setempat.
” Hutan sudah mau habis namun tidak ada dampak kesejahteraan bagi kami.” ujarnya.
Benatus tak menumpik jika banyak sekali pengalaman pahit yang dialaminya ketika PT Mancaraya Sorong Agro Mandiri eksis.
” Seluruh masyarakat adat tetap menolak kehadiran PT Mancaraya Sorong Agro Mandiri dan segala bentuk investasinya,” tutupnya.
