Masyarakat dari 10 marga Moi mengadu ke Penjabat Bupati Sorong terkait hak yang belum diselesaikan oleh PT The Capitol Grup.
Hukum & Kriminal

Harga Diri Secara Adat Dilecehkan, Pemilik Hak Ulayat Mengadu ke Penjabat Bupati Sorong

Bagikan ini:

SORONG,sorongraya.co- Buntut dari dibukanya palang adat secara paksa yang dilakukan oleh sejumlah personel Brimob yang melakukan pengamanan di kantor PT The Capitol Grup mengundang reaksi dari 10 marga, pemilik hak ulayat lahan kelapa sawit.

Marah terhadap tindakan tersebut, perwakilan 10 marga datang mengadu kepada Penjabat Bupati Sorong di Aimas Hotel, Rabu, 05 Oktober 2022.

Pertemuan yang berlangsung di depan pintu masuk Aimas Hotel, salah satu pemilik hak ulayat, Markinus Klawom dengan tegas meminta kepada Penjabat Bupati Sorong untuk mencabut izin kelapa sawit dari PT The Capitol Grup. Perusahaan ini bertindak semena-mena terhadap suku Moi selaku pemilik hak ulayat yang ada di Kabupaten Sorong.

Tak hanya itu, Markinus juga meminta agar Brimob Polda Papua Barat membayar denda atas tindakan membuka palang adat secara paksa yang sebelumnya dilakukan perwakilan 10 marga terhadap kantor dan pabrik milik PT The Capitol Grup pada Selasa, 04 Oktober 2022.

Menurut Markinus, Brimob harus bertanggung jawab membayar denda adat sebab ini menyangkut harga diri kami selaku suku Moi.

Menanggapi permintaan masyarakat adat daro 10 marga, Penjabat Bupati Sorong Yan Piet Mosso menyampaikan serahkan semua permasalahan 10 marga kepada saya.

” Saya hadir di sini karena negara, makanya saya akan memperjuangkan hak-hak dari 10 marga selaku pemilik hak ulayat lahan kelapa sawit,” ujarnya.

Penjabat Bupati Sorong menambahkan, tadi pagi saya sudah berkoordinasi dengan Wakapolda Papua Barat dan Kapolres Sorong soal pembukaan palang adat secara paksa oleh personel Brimob.

Makanya Kamis pagi (06/10/2022) saya akan pimpin rapat bersama OPD membahas permasalahan kelapa sawit ini. Beri kami waktu untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh bapak dan ibu sekalian.

” Saya tahu bahwa suku yang paling besar memiliki kasih adalah Moi. Dulu Sorong ini dijuluki Kota Minyak tapi apa yang di dapat oleh orang Moi. Serahkan semuanya kepada kami untuk menyelesaikannya,” kata Yan Piet.

Orang nomor satu di kabupaten Sorong meminta perwakilan 10 marga mengumpulkan semua bukti maupun kontrak dengan perusahaan kelapa sawit sehingga nantinya kami bisa mengambil satu keputusan.

” Saya berharap, bapak ibu sekalian bisa berdoa bersama agar permasalahan yang ada terselesaikan dengan baik,” tambahnya.

Yan Piet mengajak warga yang ada bersama-sama menjaga situasi kamtibmas kabupaten Sorong. Aman dan tidaknya kabupaten Sorong kembali lagi kepada kalian semua.

Sebelumnya, Kepala Kampung Disim Darat Jeremias Gisim mennyampaikan palang adat yang kami lakukan merupakan budaya suku Moi. Kalau kemudian dibuka secara paksa, itu artinya melecehkan adaf orang Moi.

” Siapa pun dia orangnya ketika berada di tanah adat orang Moi harus mengikuti dan menghormati adat orang Moi,” ujarnya.

Jeremias mengaku, kami orang Moi ini kerapkali menangis di atas tanahnya sendiri. Meski demikian, kami yakin bahwa Tuhan pasti menyiapkan tempat terbaik bagi orang Moi.

Dia pun berjanji menyampaikan permasalahan ini kepada kepala suku besar Moi untuk kemudian memberikan sangsi kepada perusahaan maupun personel Brimob yang membuka palang adat secara paksa.

Palang adat yang kami lakukan terhadap kantor dan pabrik milik PT The Capitol dibuka secara paksa oleh sejumlah personel brimob dengan dalih ini merupakan aset negara.

” Yang jelas harga diri orang Moi telah diinjak-injak, makanya masyarakat datang bertemu dengan peniabat bupati menyampaikan tuntutan,” kata Mika Klin.

Mika berharap, sebagai pemimpin di daerah bapak bupati beserta jajarannya dapat memanggil sekaligus meminta perusahaan menyelesaikan janji mereka.

” Jika perusahaan tetap tidak mau menyelesaikannya, jangan salahkan masyarakat dari 10 marga untuk kembali melakukan pemalangan terhadap semua akses jalan masuk maupun aset milik perusahaan.


Bagikan ini:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.