SORONG,sorongraya.co- Komandan Korem 181/PVT Brigjen TNI Totok Sutriono memimpin langsung upacara pelepasan jenazah Kopda Herdianto, korban penembakan Kelompok Kriminal Nersenjata (KKB) di Kampung Bousha, Distrik Aifat Selatan, Kabupaten Maybrat, Provinsi Papua Barat Daya, Selasa, 26 Desember 2023.
Upacara pelepasan jenazah yang dilakukan di aula Mako Batalion RK 762 Wira Yudha Sakti itu turut ihadiri Pangkoarmada III Laksamana Muda TNI Hersan, Danpasmar 3 Brigjen TNI (Mar) Sugianto berserta jajaran Forkopimda Papua Barat Daya.
” Kita mengantar rekan kita yang sudah bertugas di sini. Dia meninggal karena di daerah operasi. Sehingga kita antar dengan upacara militer sehingga kasih penghargaan buat dia. Jasadnya nanti dibawa dulu ke Batalion di Padang habis itu baru ke Jambi, dengan pesawat Batik Air,” jelas Danrem 181 PVT, Brigjen TNI Totok Sutrisno kepada awak media.
Danrem mengaku bahwa kejadian di sini, dan situasinya masih hari Natal malah justru ada kejadian seperti ini kurang bagus menurut saya.
” Awalnya, mereka (TNI) habis kegiatan ibadah natal. Kemudian ada yang berjaga di pos, malah ditembak mati oleh KKB. Kejadiannya jam 14.00 WIT dan korban dua, yang satu meninggal dan satu luka ini sudah bisa dioperasi,” ujarnya.
Danrem tegaskan bahwa pihaknya akan melakukan upaya hukum terhadap pelaku penembakan. Kendati demikian, Danrem berhadap pelaku memiliki kesadaran untuk menyerahkan diri.
” Secara hukum pasti dia akan dicari dan di kejar, di tangkap supaya wilayah kita aman. Kalau dia punya kesadaran yang baik untuk membangun Papua ini, dia harus turun saja ngapain dia di hutan,” tegasnya.
Saya berharap, masyarakat dukung aparat keamananlah, kita di Papua giatnya membangun. Jadi, KKB harusnya tahu, tidak boleh seperti itulah situasi damai Natal, kita giat membangun malah ditembak,” pungkasnya.
Peristiwa penembakan yang dilakukan KKB terjadi di Pos Sargas 133/YS Kampung Bousha, Ditrik Aifat Selatan, Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya, Senin, 25 Desember 2023, sekitar pukul 14.00 WIT.
Saat itu, Kopda Herdianto dan Pratu M. Rifai sedang berjaga di pos tersebut. Tiba-tiba, KKB menyergap dan menembaki pos tersebut. Akibatnya, Kopda Herdianto gugur seketika, sedangkan Pratu M. Rifai mengalami luka tembak di bagian kaki.