MANOKWARI,sorongraya.co – Kepolisian Daerah Papua Barat (Polda PB) mendapat backup 900 personil Brimob Bantuan Kendali Operasi (BKO) dari 4 Polda.
Yaitu BKO dari Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) Sulawesi Utara (Sulut), Maluku dan Bali.
Pernyataan ini disampaikan oleh Kabid Humas Polda PB AKBP Mathias Y. Krey di hadapan awak media, Selasa (20/08). Dikatannya, bahwa dari 900 BKO tersebut, dibagi di dua wilayah.
“Kita dibeckup 900 BKO dari Polda Sulsel, Sulut, Bali dan Maluku. Tapi baru tiba 400 BKO sekarang ada 200 personil di Kota Sorong dan 200 personil di Manokwari,” kata Mathias.
Ia pun tak menampik, bahwa dalam aksi protes mengecam tindakan rasisme yang dialami mahasiswa di Surabaya dan Malang oleh massa di Manokwari dan Sorong, Senin 19 Agustus 2019, terjadi kecolongan.
Dimana, dalam aksi ribuan massa tersebut juga disusupi oleh kelompok-kelompok tertentu sehingga terjadi pengerusakan, pembakaran dan penjarahan baik fasilitas umum maupun fasilitas pemerintah.
“Artinya kita sama-sama tahu bahwa itulah yang terjadi dan ini pembelajaran buat (Polda PB, red) kita. Dan kami melihat aksi itu telah disusupi (Kelompok, red) pihak lain,” cetusnya.
“Ini kita lakukan untuk mengantisipasi, makanya terjadi penambahan BKO,” jawab Mathias saat ditanya alasan penambahan personil BKO untuk Manokwari dan Kota Sorong tersebut.
Terpisah, Kapolda PB Brigjen Pol Herry Rudolf Nahak, juga menegaskan bahwa penambahan kekuatan ini, hanya untuk mengantisipasi terjadi hal lain meski situasi kota manokwari sudah aman.
“BKO ini untuk memastikan suasana berjalan dengan baik dan Manokwari aman dan di Sorong juga begitu. Karean di Sorong itu, sampai hari ini masih ada kelompok-kelompok yang coba memancing suasana,” pungkasnya.[krs]