SORONG, sorongraya.co – Kasus pembegalan yang menimpa seorang wanita pada Senin malam 03 Juni 2024 di depan Hotel Aston, Kota Sorong mendapat sorotan serius dari Forhati Papua Barat Daya.
Ketua Forhati Papua Barat Daya, Fatmawati Tamima mengutuk aksi pembegalan tersebut. Ia meminta kepada aparat kepolisian untuk lebih meningkatkan pengawasan terhadap tindak criminal.
“Belakangan ini sering terjadi pembegalan di jalan umum, bahkan di keramaian. Bukan hanya seorang wanita yang menjadi korban, tetapi pria pun menjadi korban pembegalan, bahkan hingga mengakibatkan kematian,” ujar Fatmawati kepada sorongraya.co. Rabu, 05 Juni 2024.
Ia menaruh curiga, jangan sampai maraknya aksi pembegalan yang terjadi belakangan ini adalah sebuah design sekelompok orang yang menginginkan agar Kota Sorong menjadi tidak aman.
“Jangan-jangan aksi ini semacam by design gitu, supaya menimbulkan rasa ketakutan terhadap warga kota sorong,” tutur Fatma.
Tak hanya itu, Fatmawati menyarankan kepolisian untuk mendirikan dan mengaktifkan kembali Pos penjagaan di titik rawan terjadinya tindak criminal. Bila perlu dilakukan patroli setiap saat di jalan sebagai bentuk memberikan rasa keamanan, kenyaman bagi warga kota sorong.
“Kalau masukan yang saya sebutkan di atas itu pihak kepolisian lakukan maka saya yakin dan percaya pembegalan itu akan dapat diatasi,” pungkasnya.
Fatma juga mengimbau kepada pemerintah kota sorong untuk meningkatkan komunikasi mulai dari Kota, Distrik, Kelurahan hingga RT/RW agar m engaktifkan kembali Pos Kamling. Dengan begitu akan menutup ruang gerak orang yang ingin melakukan tindakan kejahatan.