SORONG,sorongraya.co- Setibanya di gerbang Mapolres Sorong Kota, AKBP Yohanes Kindangen yang menggantikan AKBP Ary Nyoto Setyawan sebagai Kapolres Sorong Kota disambut yarian adat Papua.
Dalam prosesi penyambutan tersebut AKBP Yohanes Kindangen dianugerahi nama adat Nedin Bulu Malamoi yang artinya dalam bahasa Moi adalah Sang Penengah.
Masyarakat suku Moi di Kota Sorong percaya bahwa di bawah kepemimpinan Kapolres saat ini segala masalah yang dihadapi oleh seluruh masyarakat Kota Sorong pasti dapat diselesaikan dengan baik dan bijak.
Sebelum memasuki halaman Mapolres Sorong Kota, AKBP Yohanes Kindangen menginjakan kaki di atas piring adat dan selanjutnya perwira berpangkat melati dua ini mendapat pengalungan kain adat Moi dari Maluwai Biro Peradilan Adat Suku Moi, Orgenes Ulim.
Tradisi penyambutan secara adat oleh Kepala Suku Moi yang diwakili Maluwai Biro Peradilan Adat Suku Moi bapak Orgenes Ulim. Tradisi ini melambangkan bahwa Kapolres Sorong Kota dan ibu telah di terima dengan gembaira oleh semua suku adat yang ada di Kota Sorong tercinta ini.
Diketahui AKBP Yohanes Kindangen sebelumnya menjabat sebagai Kasubdit Wisata Pamobvit Polda Papua Barat. Setelah dilakukan serah terima jabatan yang di pimpin Kapolda Papua Barat Irjen Tornagogo Sihombing, Rabu lalu. Kini perwira yang pernah menjabat sebagai Kapolsek Gambir ini akan menahkodai jajaran Polres Sorong Kota.
Sementara, AKBP Ary Nyoto Setyawan selanjutnya dipromosikan sebagai Wakil Komandan Satuan (Wadansat) Brimob Polda Papua Barat.
Sebagai pejabat kapolres Sorong Kota yang baru akan melanjutkan pekerjaan rumah yang belum dituntaskan oleh pejabat yang lama.
” Saat ini polres Sorong Kota sedang menangani kasus pertikaian antar dua kelompok warga dan prmbakaran THM Double O. Penangnannya akna terus berlanjut,” kata Yohanes Kindangen, Jumat sore.
Yohanes menambahkan, meskipun sejumlah tersangka telah ditahan, polres Sorong Kota akan terus memburu orang-orang yang masuk dalam daftar pencarian orang.
