JAKARTA,sorongraya.co-Bank lndonesia (Bl), Melalui Perwakilan Papua Barat daya Menggelar Capacity Building bagi 12 Wartawan Papua Barat dan Papua Barat daya mengusung tema Peran Strategis Media Massa dalam Mengkomunikasikan Kebijakan Bank Indonesia. Jakarta, 07 Oktober 2025.
Kegiatan tersebut dibuka oleh Dedy Irianto-Kepala Divisi Relasi Media Massa dan Opinion Maker, Departemen Komunikasi Bank Indonesia ,Arif Rahadian-Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua Barat.
Dedy Irianto menyampaikan bahwa media bukan sekadar saluran informasi, melainkan juga mitra strategis Bank Indonesia dalam membentuk persepsi publik terhadap kebijakan moneter dan sistem keuangan nasional.
“Komunikasi publik menjadi kunci keberhasilan kebijakan bank sentral. Di sinilah peran jurnalis sangat vital dalam menyampaikan pesan yang tepat, berimbang, dan mudah dipahami masyarakat,” ujarnya.
Menurut Dedy, menghadapi tantangan komunikasi yang kompleks karena beragamnya pemangku kepentingan dengan tingkat literasi ekonomi yang berbeda. Dalam model komunikasi Bank Indonesia, media menempati posisi diffused linkage pihak yang berperan membangun kesadaran (awareness) hingga dukungan publik (advocacy) terhadap kebijakan yang diambil.
Sementara itu, Arif Rahadian menyoroti pentingnya sinergi antara insan pers dan Bank Indonesia di daerah, khususnya dalam memperluas edukasi ekonomi masyarakat Papua Barat.
“Wartawan memiliki daya jangkau yang kuat untuk menjelaskan kebijakan makro ekonomi dengan bahasa publik. Melalui kolaborasi ini, kami berharap masyarakat semakin memahami peran BI dalam menjaga stabilitas harga, nilai tukar, dan sistem pembayaran,” kata Arif.
Kegiatan capacity building ini juga menjadi ruang dialog terbuka antara jurnalis Papua Barat dan Papua Barat Daya bersama tim komunikasi Bank Indonesia. Para peserta diajak memahami bagaimana strategi komunikasi kebijakan dapat memperkuat kepercayaan publik terhadap kinerja lembaga negara.
“Melalui kegiatan ini, Bank Indonesia menegaskan komitmennya membangun literasi ekonomi yang inklusif, dengan media sebagai mitra utama dalam menjaga transparansi dan kredibilitas kebijakan publik,”tutupnya.