SORONG,sorongraya.co-Masyarakat adat suku Inanwatan, Metamani, Kais dan Kokoda (IMEKKO) menggelar musyawarah besar (Mubes) se-tanah papua tahun 2025, salah satu agenda penting yaitu memilih kepala suku besar Provinsi Papua Barat Daya.
Musyawarah besar ke-II yang berlangsung di rumah adat Mubes II masyarakat adat suku IMEKKO, lapangan bola kaki kampung Sibea, Distrik Inanwatan, Kabupaten Sorong Selatan menghasilkan kepala suku besar Provinsi Papua Barat Daya terpilih.
Dalam forum Mubes II memutuskan secara aklamasi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi (DPRP) dari masyarakat adat George Karel Dedaida sebagai kepala suku besar IMEKKO Provinsi Papua Barat Daya.
Ketua panitia pelaksana Mubes II Masyarakat adat suku IMEKKO se-tanah papua yang juga Wakil Bupati Sorong Selatan Yohan Bodori menjelaskan, dalam musyawarah adat tersebut dibagi komisi yakni investasi, pemerintahan, budaya dan masyarakat adat, serta pendidikan kesehatan.
Komisi budaya masyarakat adat membahas terkait dengan kepengurusan suku IMEKKO Papua Barat Daya dilanjutkan dengan proses pemilihan kepala suku besar tingkat Provinsi.
“Ada dua nama yang muncul sebagai calon kepada suku yaitu saya sendiri Yohan Bodori dan George Dedaida, selaku pimpinan sidang saya tawarkan kepada 6 suku apakah pemilihan langsung atau aklamasi, jika aklamasi maka langsung sebutkan nama suku dan calonnya,” ucap kepala suku IMEKKO Kabupaten Sorong Selatan itu kepada koreri.com melalui telpon celulernya, Senin (1/12/2025).
Dalam proses pemilihan yang musyawarah untuk mufakat itu, 6 suku yang memiliki hak suara masing-masing Bira, Nerigo, Iwaro, Yamueti, Aweemareno dan Kaiso, utusan delegasi dari Jayapura, Manokwari, Teluk Bintuni, Tambrauw, Raja Ampat, Sorong Selatan, Maybrat, Kabupaten Sorong mengusulkan nama George Karel Dedaida.
Sementara Kota Sorong menyatakan abstain namun tetap mendukung keputusan Mubes ke-II masyarakat adat suku IMEKKO se-Tanah Papua tahun 2025.
“Dalam sidang paripurna adat suku IMEKKO menghendaki Ade George Dedaida terpilih sebagai kepala suku besar IMEKKO Provinsi Papua Barat Daya, itu demokrasi budaya yang tidak bisa diganggu gugat dengan demikian keputusan ini dinyatakan sah,” tegas Yohan Bodori.
Terpilihnya ketua umum LMA Papua Barat Daya sebagai kepala suku besar IMEKKO itu karena dinilai mampu memperjuangkan hak orang asli papua lebih khusus suku asalnya.
Kemudian, ketika aspirasi dari masyarakat adat IMEKKO dari Kabupaten ke Provinsi Papua Barat Daya dapat dipermudah dengan adanya George Dedaida sebagai kepala suku.
“Maksudnya link komunikasi kita bangun, ketika aspirasi dari Kabupaten melalui lembaga masyarakat adat ke Provinsi sudah ada saudara George sebagai anggota DPRP PBD dari Otsus, dari sisi politik ade George jalan dan saya dari sisi birokrasi sesuai jalur masing-masing baik dari Kabupaten, Provinsi dan pusat,” ujarnya.
Yohan bodori menegaskan, sebagai kepala suku terpilih punya tugas mengawal rekomendasi dalam musyawarah Besar suku IMEKKO se-tanah papua.
Salah satu keputusan musyawarah besar yang disampaikan komisi investasi yaitu segera meninjau kembali kelapa sawit di wilayah Sorong Selatan yang selama ini menjadi objek untuk dievaluasi.
“Dalam arti 94 ribu hektar yang dimiliki kelapa sawit apakah perusahan ini melaksanakan kewajiban membayar pajak Hak Guna Usaha (HGU), itu salah satu keinginan masyarakat adat,” tegasnya.(***)
















