SORONG, sorongraya.co-Lima tahanan aksi demo di Kota Sorong akhirnya dibebaskan setelah Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu, mencabut laporan. Dalam pertemuan bersama Forkopimda PBD, keluarga korban, dan kepala suku lintas Papua, MPR, DPR. Pada Senin, 01 September 2025.
Lima orang tersebut ditahan karena terlibat dalam aksi anarkis di Kota Sorong terkait persoalan empat tahanan politik yang dipindahkan ke Makassar.
Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu, mengatakan bahwa pertemuan yang digelar hari ini merupakan pertemuan rekonsiliasi antara Forkopimda Papua Barat Daya, keluarga korban, dirinya sebagai korban kekerasan, serta para pemuda yang terlibat dalam aksi demo bersama keluarga mereka.
“Tujuan pertemuan ini adalah rekonsiliasi, saling meminta dan memberi maaf atas peristiwa yang terjadi beberapa waktu lalu. Puji Tuhan, dalam proses ini kita sepakat untuk berdamai. Saya selaku korban yang melaporkan peristiwa itu resmi mencabut laporan. Karena itu, kami meminta polisi untuk mengembalikan tahanan. Sebelumnya sudah ada 17 orang yang dipulangkan, dan 4 juga sebelumnya, dan hari ini ada 5 orang lagi,” ujar Elisa Kambu.
Ia berharap, para pemuda yang telah kembali ke rumah tidak lagi mengulangi perbuatan serupa.
“Perbaikan atas kerusakan kantor, rumah pribadi, serta fasilitas umum menjadi tanggung jawab pemerintah,” tambahnya.
Kapolresta Sorong Kota, Kombes Pol Amry Siahaan, menyampaikan bahwa situasi Kota Sorong kini berangsur aman dan kondusif.
“Dengan adanya rekonsiliasi ini, serta dicabutnya laporan oleh Pak Gubernur, maka lima orang tahanan terakhir kami kembalikan. Mereka juga telah membuat pernyataan untuk menjaga kondusivitas bersama,” ungkapnya.
Sementara itu, salah satu tahanan yang dibebaskan, Elisa mengatakan bahwa mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Gubernur Papua Barat Daya atas kebijaksanaan dan dukungannya selama peristiwa ini.
“Ke depannya, kami akan berupaya maksimal agar tidak terjadi lagi insiden atau tindakan anarkis seperti yang terjadi kemarin,” pungkasnya.
Ia juga menghimbau kepada seluruh rekan yang terlibat dalam aksi untuk menahan diri dan tidak mudah terprovokasi, demi menjaga situasi yang kondusif dalam jangka panjang.
