SORONG,sorongraya.co- Lapangan minyak Klamono di Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya, telah menjadi saksi bisu produksi minyak bumi sejak tahun 1940. Meski telah memasuki tahap akhir masa produksinya, lapangan ini tetap menghasilkan “emas hitam” yang menggerakkan roda perekonomian.
“Di Klamono, ada 123 sumur minyak yang aktif. 80 sumur menggunakan pompa bawah air (ESP), sementara 43 sumur lainnya menggunakan pompa hisap (SRP),” jelas Hefi Siswanto, Senior Supervisor Produksi di Klamono. Sabtu,14 September 2024.
Minyak yang diangkat ke permukaan kemudian dialirkan ke separator (SP). “Di SP, minyak dipisahkan dari air dan gas. Satu SP menampung produksi 15-20 sumur, sehingga produksi tiap sumur terukur akurat,” tambah Hefi.
Setelah dipisahkan, minyak dialirkan melalui pipa ke tangki penyimpanan. “Sebelum masuk tangki, minyak melewati manifol, sebuah percabangan pipa. Minyak ditampung di Tangki 5 dan Tangki 8,” jelasnya.
Air yang terpisahkan dari minyak tidak dibuang begitu saja. “Air dari Tangki 5 dan 8 dipompa ke Tangki 9, lalu ke Tangki 12 dan 13. Selanjutnya, air disuntikkan kembali ke lapisan tanah di sekitar sumur,” terang Hefi.
Minyak di Tangki 5 dan 8 dipindahkan ke Tangki 10 sebelum dipompa ke terminal Sorong yang berjarak 48 kilometer. “Pengiriman ke terminal Sorong dilakukan setiap hari menggunakan pompa khusus,” ujar Hefi.
“Dari terminal Sorong, minyak dimuat ke kapal tanker 4 kali setahun. Minyak jenis Klamono dikirim ke Refinery Unit II Sungai Pakning di Sumatera, karena kandungan sulfur-nya tinggi, tidak bisa diolah di kilang terdekat, RU VII Kasim,” papar Hafi.
Produksi lapangan Klamono saat ini sekitar 360 barel per hari, didominasi air (99,8% volume). “Lapangan Klamono sudah tua. Tapi Alhamdulillah, kita masih bisa berproduksi,” ungkap Hafi.
Pertamina EP terus berupaya menjaga produksi. “Kami fokus kembangkan lapangan Kembo yang diperkirakan produksi tahun depan. Lapangan Markisa dan KUW di Aimas juga dalam proses perizinan,” jelas Hafi.
Sementara itu Operator SP 4,Anwar Abdullah menjelaskan, Di SP 4 ini, minyak dari sumur masuk lewat pompa. Agar tekanan kuat dan minyak terdorong naik, dibuat manifol. Total ada sekitar 29 sumur yang terhubung ke SP 4.
“Minyak dari sumur-sumur itu masuk ke sini lewat pompa, lalu menuju ke SPU,” pungkasnya.