KABSOR,sorongraya.co– Direktur SDM dan Operasi Bisnis PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), Tenny Elfrida, menegaskan bahwa budaya Health, Safety, Security and Environment (HSSE) merupakan fondasi utama dalam meraih profitabilitas bagi Kilang Kasim.
Hal tersebut disampaikannya saat melakukan kunjungan Management Walkthrough (MWT) di Kilang Kasim pada Rabu 22 Mei 2024.
Tenny menekankan bahwa profit sebesar apapun tidak akan berarti jika diiringi dengan pelanggaran HSSE, bahkan sampai berakibat fatal.
“Keselamatan adalah prioritas utama. Satu kasus fatality saja sudah terlalu banyak,” tegasnya.
Menurutnya, kepatuhan terhadap prosedur dan regulasi HSSE harus dimulai dari hal-hal kecil, seperti mengisi PEKA dan mengikuti semua prosedur yang ditetapkan.
“Dengan meminimalisir pelanggaran kecil, diharapkan fatality dapat dicegah,” jelas Tenny.
Lebih lanjut, Tenny memaparkan beberapa aspek bisnis KPI secara keseluruhan, termasuk fluktuasi harga minyak mentah (crude oil) yang dipengaruhi oleh situasi geopolitik. “Kami ditugaskan untuk menghasilkan profit meskipun dihadapkan dengan situasi yang berimbas pada kenaikan harga crude oil,” terangnya.
Ia juga mendorong Kilang Kasim untuk fokus pada upaya pengurangan impor. “Tadi saya melihat area open access yang cukup besar, ada akses ke jetty. Saya harap muncul ide-ide baru yang dapat meningkatkan profitabilitas Kilang Kasim,” imbuhnya.
Dalam kunjungannya, Tenny didampingi oleh VP Procurement & Asset Management PT KPI, M. Rizal Eswid, beserta rombongan.
Sementara itu,General Manager Kilang Kasim, Yodia Handhi Prambara, menyambut rombongan di ruang Puskodal Kilang Kasim. Ia menyampaikan bahwa kunci sukses industri Minyak & Gas adalah dengan mengoptimalkan keandalan kilang yang mengedepankan budaya HSSE. “Kami berterima kasih atas kunjungan dan motivasi dari jajaran direksi KPI terkait aspek _safety_ yang berkontribusi pada peningkatan performa kilang,” tuturnya.
Kunjungan MWT diakhiri dengan peninjauan langsung area kilang dan open access oleh rombongan.
