SORONG, sorongraya.co- Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Anak Kota Sorong beserta organisasi perempuan yang terlibat menggelar aksi menyalakan 1.000 lilin si taman Sorong City Bandara DEO Sorong pada Sabtu 10 Desember 2022.
Aksi menyalakan 1.000 lilin ini sebagai tanda penutupan rangkaian 16 hari kampanye Stop Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak di tahun 2022.
Kepala Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Anak, Kota Sorong, Eda Doo berharap, jika mengetahui informasi terjadinya kekerasan terhadap perempuan dan anak di dalam rumah tangga segera dilaporkan kepada pihak terkait.
” Undang-Undang menjamin jika diluar sana perempuan dan anak yang mendapatkan kekerasan harus berani melapor. Hari ini kami menyalakan 1.000 lilin sebagai bentuk pemadam dalam kegelapan,” kata Eda Doo.
Ssmentara Ketua Klasis GKI Sorong, Pendeta Jean Fonataba Haurissa mengatakan, kekerasan terhadap perempuan dan anak yang terjadi di Kota Sorong di tahun 2022 ini bukannya menurun melainkan meningkat. Angka 32.000 asih sebagian dan belum terungkap seluruhnya.
” Kekerasan terhadap perempuan dan anak boleh dikata masih dianggap lumrah di dalam rumah tangga oleh sebagian kaum laki-laki. Karenanya, harus ada bapak-bapak yang ikut berperan dalam permasalahan ini,” tambahnya.
SORONG, sorongraya.co- Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Anak Kota Sorong beserta organisasi perempuan yang terlibat menggelar aksi menyalakan 1.000 lilin si taman Sorong City Bandara DEO Sorong pada Sabtu 10 Desember 2022.
Aksi menyalakan 1.000 lilin ini sebagai tanda penutupan rangkaian 16 hari kampanye Stop Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak di tahun 2022.
Kepala Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Anak, Kota Sorong, Eda Doo berharap, jika mengetahui informasi terjadinya kekerasan terhadap perempuan dan anak di dalam rumah tangga segera dilaporkan kepada pihak terkait.
” Undang-Undang menjamin jika diluar sana perempuan dan anak yang mendapatkan kekerasan harus berani melapor. Hari ini kami menyalakan 1.000 lilin sebagai bentuk pemadam dalam kegelapan,” kata Eda Doo.
Ssmentara Ketua Klasis GKI Sorong, Pendeta Jean Fonataba Haurissa mengatakan, kekerasan terhadap perempuan dan anak yang terjadi di Kota Sorong di tahun 2022 ini bukannya menurun melainkan meningkat. Angka 32.000 asih sebagian dan belum terungkap seluruhnya.
” Kekerasan terhadap perempuan dan anak boleh dikata masih dianggap lumrah di dalam rumah tangga oleh sebagian kaum laki-laki. Karenanya, harus ada bapak-bapak yang ikut berperan dalam permasalahan ini,” tambahnya.