SORONG,sorongraya.co – Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Wiranto mengatakan, besarnya anggaran yang digelontorkan untuk membangun Papua dan Papua Barat lebih dari 100 triliun jika dibandingkan daerah lain. Itu yang menjadikan kedua Provinsi paling timur Indonesia ini bagaikan anak emas, bukan anak tiri.
“Jadi, kalau terjadi kekacauan, itu merupakan ulah oknum yang tidak bertanggung jawab. Jangan mendengar suara-suara sumbang. Kita semua basudara, dari Sabang sampai Merauke. Kita harus satu di dalam Bhinneka Tunggal Ika. Dan jika kita tidak bisa merawat apa yang telah dititipkan oleh Founding Father, sama artinya kita berkhianat,”kata Wiranto saat bertemu dengan Forkopimda bersama tokoh adat, agama, pemuda dan tokoh perempuan di Swiss Belhotel Kota Sorong. Kamis siang, (22/08/2019).
Lanjut Wiranto, ketika melakukan demonstrasi, harusnya paham betul akan komponen apa saja yang disiapkan. Jika hal itu dilakukan secara baik, demo akan berjalan baik. Sebaliknya, jika demo merusak, sama saja merugikan rakyat sendiri. “Membangun kan bersumber dari rakyat, kalau sudah seperti itu kasihan rakyat. Dengan adanya peristiwa ini kita menjadi lebih baik untuk membangun SDM yang cerdas, loyal dan nasionalis, sehingga di tahun 2030 Indonesia menjadi negara besar kelima di dunia,”ujar Wiranto.
Sebelumnya, mantan Panglima ABRI di Era Orde Baru ini mengungkapkan, kedatangannya ke Provinsi Papua Barat untuk menyalami pasca insiden perusakan dan pembakaran. “Kedatangan kami di Papua Barat sudah dilaporkan ke Presiden. Pak Presiden juga menitipkan salam hangat, persaudaran dan salam kedamaian. Bapak Presiden berharap, insiden kemarin bisa dituntaskan, agar kita kembali melakukan konsolidasi ke arah pembangunan yang benar,”kata Wiranto menirukan ucapan Presiden Joko Widodo.
Wiranto mengaku sangat menyesalkan kejadian yang telah terjadi, sehingga menimbulkan demo yang berujung perusakan dan lain lain. “Itu adalah perbuatan oknum, bukan mewakili Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Apalagi mewakili Pemerintah Pusat, melecehkan saudara-saudara kita yang ada di Papua dan Papua Barat. Kalaupun ada saran, siapapun yang salah harus ditindak, itu benar. Dari awal kita sudah katakan yang salah dan melanggar hukum akan ditindak tegas,”tegas Wiranto.
“Apapun yang terjadi akan menjadi pelajaran untuk kembali membangun. Dengan semangat persaudaraan dan persatuan pembangunan bisa berjalan lebih baik, NKRI harga mati. Pihak manapun tidak boleh merusak persatuan dan persaudaraan bangsa kita,”tambahnya.
Pasca insiden perusakan dan pembakaran, tiga pejabat negara, Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM Wiranto, Panglima TNI Jenderal Hadi Cahyadi dan Kapolri Tito Karnavian tiba di Kota Sorong, Kamis siang (22/08/2019) untuk bertemu dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Papua Barat beserta tokoh adat, agama, pemuda dan tokoh perempuan. [jun]