SORONG, sorongraya.co – Pasca aksi unjukrasa sejumlah aktivis Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Cabang Sorong di halaman kantor rektorat Universitas Muhammadiyah Sorong (UMS) pada senin lalu, mantan ketua Senat Fisip STIA Al-Amin Sorong angkatan 1997, Alfaris Labagu angkat bicara.
Alfaris meminta agar adik-adik aktivis IMM Cabang Sorong harus lebih banyak belajar membaca sejarah. Menurutnya perjalanan berdirinya kampus STIA Al-Amin Sorong sampai perubahan nama menjadi Universitas Muhammadiyah Sorong (UMS) tidak lepas dari peran para senior maupun aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
“Jadi baca sejarah baik-baik dulu, HMI juga berperan menjaga dan turut membesarkan kampus UMS,” tegas Al-Faris Labagu kepada sorongraya.co melalui telepon seluler, Rabu 10 Juli 2019.
Kata Alfaris, statuta AD-ART Muhammadiyah jangan dimaknai untuk melarang organisasi lain agar masuk kampus, HMI merupakan organisasi ekstra kampus bahkan sekretariat HMI pun berada di luar kampus. Baginya saat HMI melakukan aktivitas pengkaderan di kampus sifatnya hanya meminjam gedung.
“Itu tidak boleh dilarang. Kalau internal itu ya IMM, ekstra kampus itu ada HMI, GMKI dan lain-lain. Peran HMI membesarkan kampus itu sangat besar dan tidak bisa dipungkiri,” tegas Alfaris Labagu.
Lebih jauh mantan ketua HMI Cabang Sorong ini mengaku jika dimasa kepemimpinannyadulu, Dia memerintahkan agar kader-kader HMI Cabang Sorong untuk ikut berpartisipasi mengikuti kegiatan pengkaderan IMM Cabang Sorong.
“Ini sudah beda, dulu hanya sedikit yang ikut kegiatan IMM, akhirnya saya perintahkan untuk anak-anak HMI juga mengikuti kegiatan IMM, supaya kita sama-sama mendapatkan ilmu, bukan saling menjatuhkan,” pungkas Alfaris.
Dikutip dari laman redline.id, selain menolak aktivitas LK I HMI Komisariat Fisip UMS, para aktivis IMM Cabang Sorong mendesak rektor UMS Hermanto Syuaib agar memecat oknum dosen yang memberikan izin kepada organisasi eksternal, untuk melakukan kegiatan baik pengkaderan dan pembukaan kegiatan di Kampus UM Sorong.
IMM Cabang Sorong juga mendesak kepada rektor dan civitas UMS agar tidak boleh memberikan bantuan dana maupun fasilitas kepada OKP eksternal dalam melakukan aktifitas organsasi di Kampus UMS.
Pada tuntutan terakhir mereka meminta Rektor UMS Hermanto Syuaib segera memberikan sekretariat permanen untuk Komisariat IMM di Kampus UMS. [red/sr]