SORONG, aorongraya.co – Menyikapi berbagai spekulasi publik terkait pernyataan Gubernur Papua Barat Daya usai mendampingi Menteri ESDM mengunjungi Pulau Gag, Ketua Garda Buruh Migran Indonesia (Garda BMI) Papua Barat Daya, Stevan Y. Pariury, angkat bicara.
Sebagaimana diketahui, dalam kunjungan tersebut, Gubernur menyampaikan bahwa kondisi di Raja Ampat “baik-baik saja”, pernyataan yang kemudian menuai kritik karena dinilai tidak sesuai dengan kondisi nyata yang terjadi di lapangan.
Stevan menilai bahwa pernyataan Gubernur tersebut tidak sepenuhnya salah, melainkan keliru karena terburu-buru menyimpulkan situasi hanya berdasarkan kunjungan singkat ke satu lokasi tambang di Pulau Gag.
“Dari pengamatan kami, Gubernur Papua Barat Daya sebenarnya tidak salah. Hanya saja, beliau terlalu cepat mengambil kesimpulan berdasarkan apa yang dilihat sepintas di lapangan. Situasi yang ditampilkan saat itu seolah-olah semuanya baik dan aman, padahal kenyataan di lokasi lain bisa berbeda. Beliau hanya melihat satu titik, sementara aktivitas penambangan tidak hanya terjadi di Gag, tapi juga di beberapa lokasi lain di Raja Ampat,” jelas Stevan.
Ia juga menyebut bahwa Gubernur seolah “terjebak” dalam pola komunikasi yang dirancang oleh pihak pusat.
“Boleh dikata, Gubernur kita ‘terjebak’ dalam pola permainan pihak pusat yang mendorong beliau untuk langsung memberikan pernyataan di hadapan media. Itu hal yang manusiawi, apalagi beliau masih baru menjabat dan tentu belum sepenuhnya memahami kompleksitas persoalan di wilayah ini, termasuk persoalan penambangan,” tambahnya.
Stevan yang akrab disapa Revan juga menjelaskan bahwa kehadiran Gubernur saat kunjungan Menteri ESDM adalah bagian dari kewajiban protokoler sebagai kepala daerah.
“Ketika ada pejabat negara yang datang ke daerah, maka sudah menjadi kewajiban kepala daerah untuk mendampingi. Jadi kalau beliau ikut mendampingi Menteri ESDM, itu hal yang wajar. Justru dari situ beliau bisa melihat langsung kondisi di lapangan,” ungkap Revan.
Terkait aktivitas penambangan di Raja Ampat, Revan menegaskan bahwa Garda BMI Papua Barat Daya menolak keras segala bentuk penambangan yang merusak lingkungan.
“Soal penambangan yang merusak alam Raja Ampat, sikap kami tegas: tidak ada toleransi. Semua aktivitas penambangan harus dihentikan demi menyelamatkan surga kecil titipan Tuhan di atas tanah Papua ini,” tegas Revan yang juga menjabat sebagai Penasehat Pangkalan Rental Mobil M-Express.