KAIMANA. sorongraya.co – Untuk memaksimalkan pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) sekolah SMA Negeri 1 Kaimana meminjam 61 unit komputer dari empat sekolah Negeri untuk digunakan oleh 251 peserta UNBK, tahun ajaran 2017/2018.
Adapun ke empat sekolah tersebut adalah SMP Negeri 1 sebanyak 21 unit, SMA Negeri 2 sebanyak 20 unit, SMK Negeri 1 sebanyak 10 unit dan dari SMK Negeri 2 sebanyak 10 unit.
Koordinator Pelaksanaan UNBK SMA Negeri 1 Kaimana, Juan Oliviera S.Pd mengatakan bahwa, pihaknya meminjam komputer dari empat sekolah tersebut untuk memenuhi quota perserta UNBK di SMA Negeri 1 Kaimana yang rencananya dilaksanakan bulan April mendatang.
“Memang mau tidak mau kita harus siap melaksanakan UNBK. Karena sudah ada perintah dari pusat bahwa tahun ini sudah harus diterapkan UNBK,” kata Oliviera kepada sorongraya.co, Rabu 07 Februari 2018.
Juan mengakui bahwa fasilitas komputer di SMA Negeri 1 Kaimana sangat kurang jika dibandingkan dengan jumlah peserta Ujian Nasional dari tahun ke tahun yang terus bertambah. Hal tersebut merupakan problem dari pihak sekolah.
Sementara disatu sisi UNBK sudah harus diterapkan namun fakta yang dialami ternyata SMA Negeri 1 kekurangan fasilitas. “Memang ada beberapa komputer PC, tetapi karena demi keamanan saat pelaskanaan UNBK, maka PC ini tidak kami gunakan. Kami hanya gunakan yang all in one, sehingga pelaksanaannya juga jauh lebih optimal,” ungkapnya.
Sementara itu, kepala SMA Negeri 1 Kaimana, Yosaphat Lamawuran, SS mengaku jika pihaknya masih kekurangan sejumlah fasilitas salah satunya komputer untuk kepentingan UNBK.
Kata Yosaphat “Kalau BOSDA delapan bulan kemarin itu dibayarkan, maka tentu kami tidak akan mengalami kesulitan seperti sekarang ini. Tapi sayangnya, BOSDA delapan bulan itu dikembalikan ke kas Negara. Sehingga dengan kondisi kami saat ini, kami hanya berharap agar ada kepedulian dan perhatian pemerintah daerah Kaimana dan pemerintah provinsi Papua Barat.”
Untuk mengantisipasi hal ini tidak terulang kembali ditahun mendatang, pihaknya terus berkoordinasi antara pemerintah daerah Kaimana melalui dinas pendidikan dengan pemerintah provinsi. Sebab jika tidak dikhawatirkan persoalan-persoalan disekolah akan terus terjadi. [ode]