SORONG,sorongraya.co– Sedikitnya 10 rumah warga di Kota Sorong belum dialiri listrik dan akses jalan serta fasilitas air bersih. Pemilik rumah yang merupakan Orang Asli Papua (OAP) nyaris tak merasakan manfaat dari dana Otonomi Khusus (Otsus).
Tak hanya itu, rumah tak layak huni tersebut ternyata berada di dekat lokasi tempat tinggal warga ini berada di lereng perbukitan galian C, RT 4 RW 6 Jalan Kolam Buaya, Kelurahan Malanu Distrik Sorong Utara, Kota Sorong Papua.
” Saya mendapat informasi dari media sosial bahwa ada salah satu kampung di kilometer 10 masuk ada satu komunitas perkampungan orang asli Papua, di mana kondisi rumahnya sangat memprihatinkan, tanpa ada aliran-aliran listrik, air bersih, tidak ada akses jalan. Parahnya lagi, kondisi 10 rumah yang si huni oleh OAP tidak layak,” ujar Ketua Komisi I DPR Papua Barat, Abdullah Gazam, Sabtu, 25 September 2022.
Mendengar hal tersebut, Abdullah Gazam dan anggota DPRD Kota Sorong, Syafruddin Sabonnama langsung mendatangi perkampungan OAP tersebut. Setibanya di lokasi, dua politisi muda ini mendapati kondisi rumah yang tak layak huni. Masih ada warga yang hidup dalam kemiskinan di tengah-tengah Kota Sorong
Abdullah Gazam menambahkan, setelah melihat langsung kondisi kampung, ada keterpanggilan hati yang cukup besar untuk menyelesaikan permasalahan ini.
” Secara kelembagaan pihaknya akan berkoordinasi dengan kelembagaan terkait. Yang pasti informasi ini harus sampai ke Gubernur Papua Barat maupun Wali Kota Sorong sehingga stakeholder dapat bergandengan tangan membantu saudara-saudara Merek yang hidup dalam keadaan memprihatinkan,” ujar Gazam.
Lebih lanjut Ketua DPW PKB Papua Barat ini, kita akan coba tidak lanjutkan bersama, mudah-mudahan ini bisa di dengar dan di respon cepat oleh pemerintah kita.
Sementara mama Yakoba Yekwan, salah satu pemilik rumah menuturkan bahwa dirinya sudah menyampaikan kepada pemerintah. Namun, dari periode ke periode tidak ada yang menjawab persoalan yang dialami.
” Saya berbicara menyangkut rumah karena kami hidup sampai sekian tahun disini, dari periode ke periode semua tidak ada yang menjawab mulai dari jalan, air dan rumah.
” Kami sudah meminta ke pemerintah kota tetapi tidak ada jawaban mulai dari Lurah, Distrik maupun Wali Kota Sorong,” tambahnya.