MetroTanah Papua

Elisa Kambu Sukses Bangun Jalan Beton 40 Kilometer di Ibu Kota Asmat

×

Elisa Kambu Sukses Bangun Jalan Beton 40 Kilometer di Ibu Kota Asmat

Sebarkan artikel ini
Bupati Asmat Elisa Kambu tinjau proses pembangunan jalan beton yang menghubungkan kantor Bupati dengan RSUD Asmat.

Asmat,sorongraya.co- Kerja keras Bupati Asmat membangun jalan dengan konstruksi beton di seluruh wilayah Kabupaten Asmat bukan isapan jempol belaka.

Kerja keras selama 9 tahun bersama Wakil Bupati Thomas Safanpo membuahkan hasil dimana jalan dengan konstruksi beton di Ibu Kota Agats telah mencapai 40 kilometer.

” Awalnya jalan di Kabupaten Asmat terbuat dari kayu, namun karena mobilitas penduduk yang begitu tinggi dengan kendaraan sehingga kita berpikir membuat jalan dengan konstruksi beton,” jelas Bupati Asmat Elisa Kambu saat meninjau langsung pembangunan kantor dinas dan akses jalan menuju RSUD Kabupaten Asmat beberapa waktu lalu.

Bupati Asmat Elisa Kambu memastikan bahwa pengerjaan jalan beton sesuai perencanaan.

Bupati Asmat Elisa Kambu menambahkan, jalan yang terbuat kayu hanya mampu bertahan tiga hingga lima tahun dikarenakan hujan dan panas.

” Saat ini di Ibu Kota Kabupaten Asmat, Agats kita menggunakan empat jenis kontruksi baja dan beton,” ujarnya.

Elisa Kambu bahkan menyebut bahwa jalan dengan menggunakan tiang pancang beton yang kemudian diatasnya di cor inilah yang hampir tersebar di semua ibu kota distrik, termasuk juga lebih panjang di ibu kota kabupaten Asmat.

” Jalan yang kita lewati ini menuju kantor bupati Asmat satu meter nilainya 26 juta rupiah. Sementara jalan yang menggunakan konatruksi baja nilai 45 juta rupiah per meter,” tuturnya.

Bupati Asmat dua periode ini mengaku bahwa hingga saat ini jalan dengan konstruksi beton di Agats, ibu kota kabupaten Asmat mencapai lebih dari 40 kilometer, itu sudah termasuk di gang-gang.

” Di beberapa tempat, seperti distrik Kat lebih dati 1 km, Sawerma 2 km, pantai kasuari 4 km, di Ats 5 kilo, Safan 1 km, Suator 2 km, Siret lebih dari 1 km, Jorat dan distrik Awyu masing-masing 1 kilometer,” bebernya.

Elisa menyebut meskipun biaya pembangunan jalan ini mahal tetap akan ditingkatkan dengan menggunakan aspal sehingga usianya bisa lebih dari 20 tahun.

Dirinya juga menyebut bahwa material pasir dan kerikil yang digunakan untuk membangun jalan beton ini awalnya dari Palu, tapi sekarang diambil dari Timika.

” Pembangunan jalan beton bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK), sebagiannya lagi dari dana Otsus dan dukungan dari pemprov Papua melalui DAK infrastruktur,” ujar Elisa.

Elisa pun mengungkapkan bahwa semasa kepemimpinan gubernur Lukas Enembe, kabupaten Asmat setiap tahun mendapat bantuan anggaran pembangunan jalan.

” Sekarang inipun, pemprov Papua Selatan juga telah memberikan bantuan pembangunan jalan beton sepanjang 1,3 km,” ungkapnya.

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.