SORONG, sorongraya.co – Gerakan rumanona hadir sebagai inisiatif anak muda Papua Barat Daya untuk mengedukasi remaja perempuan tentang kesehatan reproduksi.
Gerakan ini digagas oleh Jeanette Angelique Marie bersama siswi-siswi Shine School Sorong, sebagai respons atas dua persoalan utama yang dihadapi remaja putri keterbatasan akses terhadap pembalut yang layak dan rendahnya pemahaman mengenai menstruasi akibat stigma sosial.
Jeanette, alumni Shine School Sorong sekaligus ketua The Gold Blooded Project di Jakarta, membentuk Rumanona sebagai sister branch dari organisasi tersebut. Melalui pendekatan yang partisipatif dan berbasis komunitas, ia ingin menciptakan ruang aman bagi remaja perempuan Papua untuk belajar dan berkontribusi.
“Topik menstruasi masih dianggap tabu untuk dibicarakan secara terbuka. Akibatnya, banyak anak perempuan tidak tahu bagaimana menghadapi menstruasi pertama mereka. Ini adalah cerita nyata yang saya dengar langsung dari remaja-remaja perempuan di Sorong,” kata Jeanette.
Dalam kegiatan perdananya, rumanona menggandeng Angel Clinic Sorong dan membagikan lebih dari 600 paket pembalut kepada siswi Shine School Kabupaten Sorong. Selain pembagian bantuan, kegiatan ini juga menghadirkan edukasi kesehatan seputar menstruasi dan pubertas yang disampaikan oleh dr. Riswan, SpPD.
“Menstruasi adalah proses biologis yang alami dan tidak perlu dianggap memalukan. Kami juga membuka sesi tanya jawab dan berbagi pengalaman agar para remaja merasa aman dan nyaman membahasnya,” jelas Jeanette.
Gerakan ini juga mendapat dukungan dari Badan Pengarah Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua (BP3OKP), karena sejalan dengan misi mereka yaitu Papua Sehat, Papua Cerdas, dan Papua Produktif.
“Sehat karena kami menyediakan pembalut yang mendukung kebersihan saat menstruasi. Cerdas karena kami mengedukasi remaja perempuan. Dan produktif karena gerakan ini dijalankan oleh anak-anak muda asli Papua yang belajar kerja sama dan kepemimpinan,” tambah Jeanette.
Ke depan, rumanona menargetkan sosialisasi ke sekolah-sekolah negeri di daerah pedalaman, khususnya di wilayah Kabupaten Sorong. Shine School Sorong menjadi titik awal, dan program ini dirancang untuk berkelanjutan dengan fokus pada dampak nyata bagi remaja putri Papua.
“Inti dari semua ini adalah bahwa Rumanona lahir dari dan untuk anak-anak muda Papua,”tutup Jeanette.