TEMINABUAN, sorongraya.co – Untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap olahraga khususnya sepak bola. Origenes Karsao selaku President Turnamen Fun Game Pra Nafombi CUP 1 menggelar pertandingan sepak bola di lapangan Triniti, Teminabuan, Kabupaten Sorong Selatan. Jum’at 11 Juli 2025.
Maksud turnamen ini diselenggarakan sebagai median silaturahmi bagi pemuda-pemudi di kabupaten sorong selatan. Selain itu sebagai hoby penyalur bakat yang berdampak pada kegiatan positif bagi pemuda, dan perlu diketahui juga selama ini aktivitas sepak bola di kabupaten sorong selatan sangat fakum.
Peserta yang ikut dalam turnamen tersebut berasal dari tim yang bernaung di bawah PERSISOS yang berada di kabupaten sorong selatan, artinya tim yang bernaung di bawah persisos seperti , Konwar FC, Camar FC, Setda FC, POM FC, PUMA FC, WERNAS FC, weder FC, ps wermit, feyen FC, Bayangkari FC.
“Tidak menutup ruang juga buat tim yang baru mengikuti turnamen di kabupaten sorong selatan, seperti tim yang dari distrik maupun kampung yang berada di sorong selatan yang kita cintai bersama,” tutur Origenes Kasao kepada sorongraya.co.
Menurutnya sepak bola di kabupaten sorong selatan cukup lama tidak berjalan. Maka turnamen sepak bola Fun Game Pra Nafombi CUP 1 ini dapat di jalankan untuk mengembalikan marwah sepak bola kabupaten sorong selatan atau yang di kenal sebutan persisos.
“Selama ini sepak bola di sorong selatan fakum maka di harapkan kepada semua tim maupun pemain ketika jalanya turnamen ini terdapat ada tim atau pemain yang main bagus maka kedepannya akan dilaksanaka turnamen yang lebih besar lagi, pasti di undang untuk mengikuti pertandingan seterusnya” pungkasnya.
Jek Konjol selaku Ketua Panitia Pelaksana menyampaikan apresiasi terhadap sponsor jalanya turnamen tersebut, terutama kepada presiden turnamen sepak bola fun game pra nafombi, Origenes Karsao dan tim sekretariat daerah setda.
Ia berharap agar semua tim hingga supporter club masing-masing untuk menjunjung nilai sportifitas, skebersamaan.
“Tolong hindari hal-hal yang tidak berkenang dalam berlangsungnya turnamen tersebut, seperti perkelahian atau permainan kasar yang dapat mengakibatkan hal-hal yang tidak dapat di inginkan oleh kita bersama,” ujarnya.
Perlu diketahui bahwa kabupaten sorong selatan banyak melahirkan atlit. Sayangnya, kurang didukung oleh sarana prasarana seperti stadion maupun GOR yang menjadi tempat pembinaan altit, maupun generasi muda kita untuk bisa dapat bersaing dengan daerah lain. [tias]