Metro

Pemkab Raja Ampat Komit Hidupkan Budaya Membaca dan Jadikan Kebutuhan Dasar

×

Pemkab Raja Ampat Komit Hidupkan Budaya Membaca dan Jadikan Kebutuhan Dasar

Sebarkan artikel ini

WAISAI-sorongraya.co – Pemerintah Kabupaten Raja Ampat berkomitmen akan menghidupkan budaya gemar membaca sekaligus menjadikan kebutuhan dasar anak didik.

Hal ini disampaikan Wakil Bupati Raja Ampat, Manuel Piter Urbinas, S.Pi., Msi saat membuka sosialisasi pembudayaan kegemaran membaca di aula kantor bappeda, kompleks perkantoran pemerintahan Kabupaten Raja Ampat, Selasa (11/09).

Dalam Sambutannya Bupati Raja Ampat, Abdul Faris Umlati, sapaan akrab AFU yang dibacakan oleh Wakil Bupati, Manuel Piter Urbinas, mengemukakan, jika dicermati saat ini telah terjadi pergeseran budaya yang kuat, yaitu dari budaya membaca ke budaya elektronik.

Dimana masyarakat lebih sering menyempurnakan, memanfaatkan dan menikmati media atau sarana elektronik di antaranya televisi, media sosial fascebook dan pesan elektronik Whatsapp.

“Kita lebih terfokus pada hal-hal tersebut ketimbang membaca buku. Oleh Kerena itu, kita memerlukan sebuah gerakan dan aksi kongrit untuk membangun kesadaran minat baca masyarakat raja ampat khususnya anak-anak,” ucapnya.

Untuk itu, pihaknya akan terus melakukan sosialisasi dan kampanye gerakan minat baca agar bisa tumbuh menjadi sebuah budaya. Dengan tujuan, membaca menjadi sebuah kebutuhan, bukan keinginan untuk mengembangkan kegemaran membaca terutama pada anak didik yang kiranya akan mampu menumbuhkan budaya membaca.

“Kita pasti akan mensosialisasikan hal itu sejak dini, artinya kita tidak cukup berharap pada lembaga pendidikan baik formal, nonformal maupun informal. Saya berharap, agar orang tua lah yang harus pertama-tama menunjukan kegemaran membaca kepada anak-anak sejak usia dini,” terangnya.

Kepala Bidang Perkajian dan Pasyrakatan Minat Baca Dra. Nam Suryani, M. Si dalam yang turut hadir, menerangkan, sosialisasi ini adalah perwujudan eksistensi dan gerak strategis dari perpustakaan sebagai penyedia bahan bacaan dalam rangka peningkatan kegemaran membaca masyarakat, baik itu keluarga dan satuan pendidikan.

“Perpustakaan memiliki peran dalam pengembangan potensi masyarakat pada penguatan mentalintas budaya yang sejalan dengan agenda fungsimental, yaitu melalui terwujudnya masyarakat yang berbudaya,” kata Suryani.

Selain itu, refolusi mental memiliki seluruh gerakan lapisan masyarakat, baik pemerintah dan seluruh rakyat dengan cara yang tepat untuk menata kembali nilai-nilai strategis yang diperlukan oleh bangsa dan negara tentunya agar mampu menciptakan kesejahteraan rakyat, sehingga dapat memenangkan global ini.

Namun, lanjut dia, refolusi mental juga dapat diartikan sebagai gerakan mengubah cara pandang, pemikiran, sikap maupun perilaku setiap orang untuk berorientasi.

“Sehingga menjadi bangsa yang besar dan mampu berkopetensi dengan bangsa-bangsa lain terlebih khusus masyarakat di kabupaten Raja Ampat yang notabenenya adalah salah satu aikon wisata dunia,” tuturnya.

Sosialisasi tersebut digelar oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI) bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Raja Ampat yang mengangkat Tema ‘Implementasi Program Revolusi Mental Menuju Indonesia Cerdas 2024’

Turut hadir Kepala Perpustakaan Nasional RI, Drs. Dodi Pribacli, MM., M,Si, Pustalawan Anti Madya Perpustakaan Nasional RI, Roosie Sehawan, SH, Pegiat Literas, Kepala Dinas Perpustakaan, Sokumentasi dan Kearsipan Daerah Kabupaten Raja Ampat, Hasan Tamima, S. Sos Kabupaten Raja Ampat dan sejumlah Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Peserta Sosialisasi, Tokoh Agama, Tokoh Perempuan serta Forkopinda. [dv/krs]

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.