MANOKWARI,sorongraya.co – Pabrik air minum kemasan Akwafa milik PT. Global Makmur Persada, yang terletak di Jalan Drs. Esau Sesa Manokwari Papua Barat, luluh lantak dilahap si jago merah.
Pantauan langsung sorongraya.co, meski puluhan massa dan petugas TNI-Polri yang berjibaku berusaha memadamkan titik api, namun nampaknya kobaran api semakin beringas melahap semua bangunan dan isi pabrik tersebut.
Salah seorang petugas pengamanan pabrik yang ditemui di tempat kejadian ini mengatakan, kobaran api diketahui sekitar pukul 12.00 WIT dan api diduga bersumber dari dalam pabrik.
“Kejadiannya sekitar pukul 12.00 WIT pas selesai adzan dzuhur. Posisi sumber api kita duga dari bagian tengah pabrik dan di mes-mes bagian belakang tidak ada kegiatan masak-masak,” kata petugas tersebut yang tak ingin identitasnya ditulis. Minggu, 20 Januari 2019.
Pengakuan ini juga diperkuat oleh beberapa karyawati yang nampak shock saat ditemui sedang berupaya memadamkan api.
Dikatakan, kejadian ini terjadi disaat para karyawan libur atau tidak ada aktivitas kerja dalam pabrik. Mengetahui ada kobaran api ini puluhan karyawan pabrik berusaha memadamkan hingga bantuan tiba.
Diketahui, dalam pabrik air kemasan ini dipenuhi alat dan bahan yang terbuat dari plastik sehingga api dengan cepat merembet hingga seisi pabrik yang tak dapat diselamatkan.
Selain itu, terdapat 2 brankas penyimpanan uang tunai pun tak luput dari lahapan sijago merah tersebut.
Masih dalam pantauan sorongraya.co pukul 14.30 WIT masyarakat dan petugas TNI-Polri dan BPBD masih terus berupaya memadamkan kobaran api dengan menggunakan 1 unit mobil water canon dari Korps Sabhara dan 1 unit water canon dari Korps Brimob milik Polda Papua Barat, 3 unit mobil tangki, 2 unit Damkar dan 1 unit mobil tangki milik BPBD Papua Barat.
Dan hingga berita ini dinaikan, belum ada konfirmasi resmi baik dari kepolisian maupun penanggung jawab pabrik terkait penyebab peristiwa ini.
Kejadian ini tak ada korban jiwa dan semua karyawan diketahui selamat. Namun diduga akibat peristiwa ini, pihak pabrik merugi ratusan juta rupiah. [krs]