SORONG, sorongraya.co- Loka Pengawas Obat dan Makanan (POM) Kabupaten Sorong gelar Bimbingan Teknis (Bimtek) pengelolaan obat dan vaksin, khususnya produk yang membutuhkan rantai dingin, bagi puskesmas di wilayah Papua Barat Daya.
Kepala Loka POM Kabupaten Sorong, Rizki Okprastowo, menjelaskan bahwa Bimtek ini bertujuan memberikan pemahaman yang komprehensif kepada petugas puskesmas terkait pengelolaan obat dan vaksin sesuai standar, terutama vaksin dan obat injeksi yang memerlukan penanganan suhu khusus.
“Kegiatan ini difokuskan pada pengelolaan obat dan vaksin di sarana pelayanan kefarmasian, khususnya puskesmas, agar mutu dan kualitas produk tetap terjaga,”ujar Rizki.

Ia menekankan pentingnya peran aktif petugas puskesmas, mengingat mereka merupakan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama yang paling dekat dengan masyarakat, termasuk masyarakat di wilayah pelosok dan terjauh. Oleh karena itu, puskesmas harus memastikan kualitas obat dan vaksin, terutama produk rantai dingin, tetap terjaga sejak penyimpanan hingga pendistribusiannya ke masyarakat.
Bimtek ini diikuti oleh hampir seluruh puskesmas di Papua Barat Daya.
“Kegiatan ini berlangsung selama satu hari penuh dan diperkirakan selesai hingga pukul 17.00 WIT,”jelas Rizki, di Aston Hotel Sorong, Senin (15/12/2025).
Selain penyampaian materi, Bimtek juga dilengkapi dengan simulasi praktik, termasuk simulasi pengemasan produk rantai dingin dalam hal ini yaitu vaksin.
Simulasi tersebut dilakukan secara luring dan dipantau langsung oleh peserta daring, sehingga seluruh peserta dapat memahami tahapan dan prosedurnya.

Simulasi ini memperagakan cara pengemasan vaksin agar suhu tetap terjaga selama proses distribusinya, baik saat vaksin mulai diambil dari Gudang Farmasi ke puskesmas, maupun dari puskesmas sampai digunakan untuk pengobatan/pelayanan imunisasi. Hal ini dinilai sangat penting mengingat jarak tempuh beberapa puskesmas yang cukup jauh dengan gudang farmasi maupun lokasi pengobatan.
“Harapannya, kedepan seluruh rekan di puskesmas, gudang farmasi, Dinas Kesehatan, dan tenaga kefarmasian lainnya memiliki pemahaman yang sama dalam menjaga mutu obat dan produk rantai dingin,”pungkasnya.















